Jumat, 26 Oktober 2012

Al-Farabi

AL-FARABI

RIWAYAT HIDUP
Al-Farabi mempunyai nama lain Abu Nashr Ibnu Audagh Ibn Thorhan Al-Farabi. Nama Al-Farabi diambil dari nama kota Farabh tempat ia dilahirkan pada tahun 257 H (870 M). Untuk memulai karir dalam pengetahuannya, ia hijrah dari negerinya ke Baghdad, dia belajar disana sekitar 20 tahun. Ia benar-benar memanfaatkan momen di Baghdad untuk belajar tata bahasa arab dan ilmu mantik (logika).
Dari Baghdad beliau mencoba pergi ke Harran sebagai salah satu pusat kebudayaan Yunani di Asia Kecil, disini dia berguru kepada yohana Ibn Hallan, namun tak lama dia kembali ke Baghdad untuk mendakami filsafat dan mencapai ilmu logika. Pada tahun 350 H (941 M) Al-Farabi pindah ke Damsyik dan menetap disana sampai meninggal pada umur 80 tahun. Kedudukan Al-Farabi sangat diperhatikan oleh Saif Al-Dullah. Dia mendapat pengalaman yang banyak disana, dia mengembangkan ilmunya dengan para sastrawan, ahli bahasa, para penyair dan ilmuwan.
Karya-karya yang dihasilkan Al-Farabi:
Al-Jamiu Baina Ra’yai Al-Hakiman Aflatoni Al-Haniy wa Aristho-Thaif (Pertemuan/penggabungan pendapat antara Plato dan Aristoteles).
Tahsilu As-Sa’adah (Mencari Kebenaran).
As-Siyasatu Al-Madinah (Politik Pemerintahan).
Fususu Al-Taram (Hakikat Kebenaran).
Arroo’u Ahli Al Madinati Al-Fadilah (Pemikiran-pemikiran Utama Pemerintahan).
As-Syiasyah (Ilmu Politik).
Fi Ma’ani Al-Aqli.
Ihsho’u Al-Ulum (Kumpulan Berbagai Ilmu).
At-Tangibu alaa As-Sa’adah.
Isbatu Al-MUtafaraqat.
Al-Ta’liqat.

Sedangkan ilmu mantik membahas delapan bagian, yaitu:
Al-Maquulaati Al-Asyr (kategori).
Al-Ibarat (ibarat).
Al-Qiyas (analogi).
Al-Burhan (argumentasi).
Al-Mawadi Al-Jadaliyah (the topics).
Al-Hikmatu Mumawahan (sofistika).
Al-Khitobah (pidato).
Al-Syi’ir (puisi).

FILSAFAT Al-Farabi
Al-Farabi mendevinisikan filsafat adalah Al-Ilmu bil maujudaat bima hiya Al-Maujudaat, yang berarti suatu ilmu yang menyelediki hakikat sebenarnya dari segala yang ada ini. Al-Farabi berhasil meletakkan dasar-dasar filsafat ke dalam ajaran Islam. Dia juga berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antatra filsafat Plato dan Aristoteles, sebab kelihatan berlainan pemikirannya tapi hakikatnya mereka bersatu dalam tujuannya.

FILSAFAT POLITIK Al-Farabi
Al-Farabi berpendapat , bahwa ilmu politik adalah ilmu yang meneliti berbagai tindakan, cara hidup, watak, disposisi positif dan akhlak. Semua tindakan dapat diteliti mengenai tujuannya, dan apa yang membuat manusia dapat melakukan seperti itu, dan bagaimana yang mengatur memelihara tindakan dengan cara yang baik dapat diteliti.

FILSAFAT METAFISIKA Al-Farabi
Pembicaraa metafisika ini berkisar pada masalah Tuhan, wujud-Nya atau kehendak-Nya.
a). Ilmu Ketuhanan
    1.    Membahas semua wujud dan hal-hal yang terjadi padanya sebagai wujud.
2.    Membahas prinsip-prinsip burhan dalam ilmu-ilmu teori juz’iyat (paticulare) yaitu ilmu yang berdiri sendiri karena penelitiannya tentang wujud tertentu.
3.    Membahas semua wujudyang tidak berupa benda-benda ataupun berada dalam benda.
b). Wujud
    Al-Farabi membagi wujud kepada dua bagian yaitu:
Wujud mungkin atau wujud yang nyata karena lainnya.
Wujud yang nyata dengan sendiri.
c). Sifat-sifat Tuhan
    Tuhan adalah tunggal. Ia tidak berbeda dari zat-Nya. Tuhan merupakan akal (pikiran ) murni, karena yang menghalang-halangi sesuatu untuk menjadi obyek pemikiran adalah benda, maka suatu itu berada. Apabila wujud sesuatu tidak membutuhkan benda, maka sesuatu benar-benar akal.

FILSAFAT KENABIAN Al-Farabi
Persoalan kenabian ada pada agama, tetapi agama yang dimaksud adalah agama samawi (langit). Dimana secara esensial berasal dari pemberitahuan wahyu dan ilham (aspirasi). Berdasarkan wahyu dan ilhamlah segala kaidah dan sendi-sendinya menjadi tegak. Inilah teori kenabian yang telah dicapai oleh Al-Farabi yang dihubungkan dengan soal-soal sosial dan kejiwaan. Maka nabi dan filosof, menurut Al-Farabi adalah dua pribadi sholeh yang akan memimpin negeri utama, dimana keduanya dapat berhubungan dengan akal af’al yang menadi sumber syariat dan aturan yang diperlukan bagi kehidupan negeri itu.

POLA PIKIR TASAWUF Al-Farabi
Al-Farabi mengatakan bahwa ciri khas tasawuf adalah pada azas rasional dan tasawuf Al-Farabi bukanlah tasawuf spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar