BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
umumnya para mahasiswa kurang memahami pengetahuan dalam menulis paragraf.
Kelemahan seperti ini sering dijumpai pada karangan yang terdiri dari rangkaian
paragraf baik dalam penulisan makalah, skripsi, ataupun tesis. Oleh karena itu,
kami menyajikan makalah ini, agar para
mahasiswa mampu mengembangkan penulisan paragraf secara baik dan benar
dengan penggunaan kalimat efektif. Dan tidak terjadi kesalahan dalam penulisan
karya ilmiah. Semoga makalah yang disajikan penyusun dapat membantu para pembaca.
1.1
Rumusan Masalah
- Apa pengertian paragraf ?
- Bagaimana teknik pengembangan paragraf ?
- Bagaimana teknik penulisan paragraf ?
Tujuan Penulisan
1 Mengetahui
pengertian paragraf.
2.
Mengetahui teknik pengembangan
paragraf.
3.
Mengetahui teknik penulisan paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
A. Pengertian
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari
bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris” paragraf” terbentuk dari kata
Yunani para yang berarti “sebelum” dan
grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea
dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “ mulai dari baris
baru” (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah- pisahkan
seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza,
paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa
kalimat, sedangkan dalam bin_redaksi.blogspot.com/diakses20 Agustus2008/pengertian-paragraf-alinea
bagian, paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang
mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dibuat pada baris pertama dan kata pertama masuk ke dalam
beberapa ketukan atau spasi. Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, kalimat
dibentuk dari kataan, dan kataan terbentuk dari kata. Kecuali dalam penulisan
karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik, sehingga
kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Pikiran utama dalam kalimat berfungsi
sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Namun, tidak semua paragraf
menggunakan kalimat topik. Jadi paragraf adalah suatu bagian dari bab pada
sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai
dengan baris baru.
a) Ciri kalimat utama dalam sebuah paragraf:
- Mengandung permasalahan yang potensial untuk
dirinci dan diuraikan lebih lanjut
- Merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri
- Mempunyai arti yang jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain
- Dapat dibentuk tanpa sambungan dan frase
transisi
b) Ciri kalimat penjelas dalam sebuah paragraf:
- Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
- Arti kalimat baru dapat dipahami ketika
dihubungkan dengan kalimat lain
- Memerlukan bantuan berupa kata sambung dan frase
transisi
- Kalimat penjelas berupa rincian, contoh, dan
data tambahan yang mendukung kalimat topik.
Ukuran
panjang pendek paragraf tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal itu
bergantung pada informasi yang akan disampaikan. Bentuk paragraf yang ideal
panjangnya berkisar antara 4 – 8 kalimat. Namun, panjangnya juga bisa 10
kalimat, jika kalimatnya pendek – pendek, atau kurang dari 4 jika kalimat yang
digunakan panjang dan paragraf yang sederhana terdiri dari 1 alinea, misalnya:
tips, anekdot, resep, opini.
c) Berikut ini adalah ciri – ciri paragraf:
- Paragraf menggunakan pikiran utama yang
dinyatakan dalam kalimat topik.
- Setiap paragraf menggunakan satu kalimt topik,
selebihnya merupakan kalimat
Penjelas dalam memguraikan
kalimat topik.
- Paragraf
menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas paragraf
hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.
d) Paragraf memiliki fungsi sebagai berikut:
- Mengekspresikan gagasam tertulis dengan bentuk
suatu pikiran yang tersusun logis dalam satu kesatuan.
- Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah
karangan yang terdiri dari beberapa paragraf.
- Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi
penulis, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah.
- Memudahkan pengendalian variabel dalam karangan
2.2 Syarat-syarat Penulisan Paragraf
a) kesatuan
Memiliki uraian yang terpusat satu pokok pikiran
saja yang tidak satupun kalimatnya memiliki kata sumbang.
b) kepaduan paragraf
Seluruh uraiannya memiliki hubungan antar kalimaht
sehingga membentuk paragraf yang logis dan mudah dipahami.
Kepaduan tersebut dapat dibentuk dengan 4 cara:
a)
pengulangan kata kunci
b)
penggunaan kata ganti
c)
penggunaan frasa transisi
d)
teknik paralelisme
c) kelengkapan
Mengembangkan dan merangkai informasi yang
dihimpun menurut kerangka karangan.
Dibawah ini adalah cara - cara pembentukan
paragraf:
- Menurut posisi kalimat topiknya:
a) Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya
terletak pada akhir paragraf. Dimana paragraf tersebut dimulai dengan
menyebutkan peristiwa- peristiwa yang khusus menuju pada kesimpulan umum yang
mencakup peristiwa khusus tersebut.
Contoh: Setelah diadakan peninjauan ke desa
Pekayon Bekasi, diketahui presentasi penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut
sebanyak 95% rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak
90% di RW 03 sebanyak 100%. Boleh dikatakan bahwa di desa Pekayon 92% rumah
penduduk menggunakan listrik.
b) Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya
terletak pada awal paragraf , yang dimulai dari hal yang bersifat umum ke hal
yang lebih khusus.
Contoh: Liburan kemarin anak kelas X memutuskan
pergi ke Jatim Park. Pada perjalanan pertama mereka melihat aneka macam
kebudayaan yang ada di Indonesia. Selanjutnya mereka memutuskan ke area
bermain. Ketika hari sudah sore mereka berkumpul kembali ke bus, dan mereka
mengakhiri perjalanan dengan berbelanja oleh - oleh di sekitar Jatim Park
c) Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya
terdapat pda bagian awal dan akhir paragraf.
Contoh: Peningkatan pendidikan para petani sama
pentingnya usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan,
cukup mampu menunjang pembangunan secara positif dan dapat mengubah sistem
pertanian tradisional. Itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan para
petani dirasakan perlu.
d) Paragraf
penuh adalah paragraf yang tidak satupun kalimat yang khusus menjadi
kalimat topik. Paragraf semacan ini sering dijumpai dalm karangan yang bersifat
naratif dan deskriptif. Contoh: Pagi hari tu aku duduk di bangku panjang dalam
taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar
matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku
bermekaran bunga beraneka warna. Ku hirup hawa pagi yang segar sepuas -
puasku.
- Berdasarkan sifat isinya:
a) Paragraf argumentasi adalah salah satu bentuk paragraf yang
berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca atau menyakinkan pihak lain dengan melalui argumen-
argumen yang logis dan obyektif. Contoh: pembuatan karya ilmiah, skripsi,
makalah dan tesis.
b) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan suatu hal
atau peristiwa secara obyektif. Semakin rinci dalam melukiskannya, semakin
jelas informasi yang disampaikan. Paragraf ini digunakan untuk menulis biografi
seseorang dan karya sastra.
c) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi paparan suatu
fakta kejadian tertentu, dengan harapan dapat memperluas wawasan dan pandangan
orang lain (pembaca). Tujuan utama penggunaan jenis paragraf ini adalah
memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang.
d) Paragraf narasi adalah paragraf yang menuturkan rangkaian
peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam narasi terkandung
aspek penceritaan suatu peristiwa. Bentuk paragraf ini biasa digunakan dalam
bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman.
e) Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan dengan
cara mempengaruhi, membujuk, menyakinkan pihak lain untuk mengikuti apa yang
diinginkan penulis atau pembicara. Bentuk tulisan yang menggunakan paragraf ini
antara lain: iklan majalah, surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan
sebagainya.
- Berdasarkan fungsinya dalam karangan:
1. Paragraf pembuka.
Paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu
aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Dalam mengawali sebuah karangan, alinea
pembuka mempunyai fungsi untuk :
- menghantarkan pokok pembicaraan
- menarik minat dan perhatian pembaca
- menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui
si seluruh karangan
Ketiga fungsi di atas memiliki peranan yangsangat
penting dalm sebuah karangan. Untuk itu, bentuk- bentuk berikut ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu:
a) kutipan, peribahasa, anekdot
b) uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
c) suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan
seseorang
d) uraian tentang pengalaman pribadi
e) uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
f) sebuah pertanyaan
2. Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok
gagasan karangan sebelumnya yang telah dirumuskan pada alinea pembuka. Paragraf
pengembang didalam karangan difungsikan untuk:
a) mengemukakan inti persoalan
b) memberikan ilustrasi atau contoh
c) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea
berikutnya
d) meringkas paragraf berikutnya
e) menyiapkan dasar atau landasan kesimpulan
3. Paragraf penutup bertujuan menyimpulkn bagian karangan
berupa subbab dan bab. Hal ini dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Paragraf
penutup difungsikan untuk:
a) sebagai bahan penutup agar alinea tidak terlalu
panjang
b) sebagai bagian yang paling akhir dibaca,
sehingga dapat memberi kesan yang mendalam bagi pembaca
2.3 Teknik Pengembangan Paragaraf
Beberapa teknik pengembangan paragraf sebagai
berikut:
-
Generalisasi
-
Analogi
-
Klasifikasi
-
Perbandingan
-
Sebab akibat
-
Akibat sebab
-
Metode definisi
-
Metode alamiah
-
Metode bergambar
a) Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa
yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili pengembangan paragraf tersebut.
Contoh: Setelah karangan anak - anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Totok,
Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak- anak yang lain mendapat nilai 7. Hanya
Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh
dikatakan anak kelas 3 cukup pandai mengarang.
b) Analogi adalah pengembangan paragraf dengan
memperbandingkan dua hal yang banyak persamaannya, sehingga dapat menarik
kesimpulan dari persamaan tersebut. Dengan tujuan untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal pada perbandingan itu. Contoh: Sifat manusia ibarat padi yang
terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran,
dan kekayaan, sifatnya menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan
padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia
akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia apabila diberi kepandaian atau
kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
c) Klasifikasi adalah pengenbangan dengan cara mengkelompokkan
benda- benda yang memiliki persaman ciri, sifat, bentuk, dan ukuran, agar
terperinci dalam pengelompokkan. Contoh: Ketika ribuan peserta Olimpiade
Beijing 2008, puluhan ribu warga London berpesta untuk merayakan kemenangannya
dalam Olimpiade tersebut. Tanpa kecuali Inggris pun melakukan hal yang sama,
karena pada tahun 2012 Olimpiade akan dilaksanakan di Inggris, setiap negara
bertarung untuk memperebutkan posisi terbaik mereka dalam menorehkan prestasi.
Dimana pada Olimpiade Beijing, Inggris menorehkan prestasi terbaik dalam 100
tahun terakhir, merebut posisi empat dengqn 19 emas, 13 perak, dan 15 perunggu.
d) Perbandingan adalah memperjelas gagasan utama dengan
memperbandingkan hal- hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulus menunjukkan
persamaan dan perbedaan antara dua hal. Dengan memakai konjungsi tetapi,
melainkan, apalagi. Contoh:Walaupun jelas berbeda dalam bentuk dari segi dan
sudut manapun sudah jelas mangga dan kedondong itu berbeda, mangga memiliki
banyak serat ketika sudah matang, sedangkan kedodong memiliki serat yang
sedikit dan memiliki biji keras ketika sudah masak dan itu sangat berbeda
sekali, tetapi walaupun demikian mangga dan kedondong sangatlah baik untuk kita
konsumsi, karena sama-sama mengandung vitamin c.
e)Sebab akibat adalah pengembangan yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang
menjadi akibat. Penalaran ini digunakan untuk menerangkan suatu kejadian dan
akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian dan
penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan fikiran
manusia. Contoh: Kemarau tahun ini cuku panjang. Sebelumnya pohon-pohon di
hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Ditambah lagi harga pupuk yang
semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahannya.
Oleh karena itu, tida mengherankan panen di daerah ini selalu gagal.
f)Akibat sebab adalah pengembangan yang dimulai dengan fakta
husus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil
kesimpulan.
Contoh: Hasil panen para petani hampir
setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman mati sebelum berbuah karena
diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. Dan
sistem pengairanpun tidak berjalan sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan
akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.
g) Metode definisi luas adalah usaha untuk menerapkan dan
menerangkan konsep istilah tertentu sehingga memerlukan uraian yang panjang.
Untuk itu perlu memperhatikan klasifikasi konsep dan tidak boleh mengulang
kata atau istilah yang didefinisikan di dalam teks definisi itu sendiri.
Contoh: Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata
kerja bahasa Latin organizare yang berarti membentuk sebagian yang
menjadi keseluruhan yang saling bergantung dan terkoordinasi. Diantara para
ahli menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
h) Metode alamiah adalah jika isi penguraiannya berupa suatu
proses tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Misalnya: proses kerja suatu mesin, tentu sangat berbeda dengan proses
peristiwa sejarah. Contoh: Proses pembuatan tape adalah sebagai berikut: Mula –
mula disiapkan bahannya ketela yang sudah dikupas kulitnya. Kemudian, ketela
itu dicuci bersih dan ditiriskan. Setelah itu, tanak ketela yang sudah dipotong
– potong, jika sudah matang, angkat. Lalu didinginkan, setelah dingin campur
dengan ragi tape, setelah itu tunggu 3 hari dalam proses fermentasi tersebut.
i) Metode Gambar adalah dimaksudkan untuk menambah dan memperjelas
pernyataan tertulis. Gambar dicantumkan supaya pembaca mengetahui ganbar yang
harus dilihatnya. Pengertian gambar disini meliputi tabel, grafik, diagram,
model peta, gambar tangan, gambar teknik, fotografi.
2.4 Teknik Penulisan Paragraf
Setiap jenis paragraf tidak terlepas dari
tautannya dalam sebuah karangan . Bagaimana menulis dan merangkai paragraf
tersebut secara baik dan benar, sehingga menjadi karangan yang saling
berkesinambungan dalam mewujudkan paragraf yang menjadi satu kesatuan. Sehingga
pembaca mudah memahami apa yang disajikan penulis dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan karangan
tersebut tidak pendek, melainkan karangan tersebut tidak berboros kata dan
tidak mengulang – ulang butir ide yang sama serta tidak berputar- putar dalam
menyampaikan gagasan.
Dibawah ini adalah hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan paragraf:
a) Hendaknya menentukan terlebih dahulu ide
pokok sebelum menulis paragraf apabila tidak membuat rencana terlebih dahulu,
maka paragraf tidak sempurna.
b) Menguraikan ide pokok dengan kalimat
penjelas yang akan dikembangkan dalam penulisan paragraf.
c) Mengembangkan paragraf dengan menggunakan
teknik pengembangan paragraf sehingga tercipta sebuah paragraf yang baik.
d) Memilih kata atau penyeleksian kata yang
akan dibuat dalam penulisan paragraf dalam karya ilmiah.
Ketepatan dalam menyampaikan
pengetahuan kepada pembaca sangat diperlukan. Sehingga dapat membentuk
koherensi yang saling kait antar kalimat dalam paragraf dan antar paragraf,
agar tidak sampai ada kata yang tidak jelas rujukannya. Untuk menjadikan
karangan yang benar – benar berbobot, harus diterapkan pula pengembangan yang
benar- benar memadai. Setiap karangan mencakup unsur yang pokok berupa gagasan
, komunikasi, tatanan, dan bahasa sebagai medium penyampaian dalam mengemukakan
sebuah karangan.
2.5 Hubungan Antar Paragraf
Paragraf mengemukakan satu
penggalan pokok pikiran yang bulat, yang memiliki kesetalian dalam mengikat
pernyataan. Sehingga terjadi satu kesetalian antara antara makna yang
diungkapkan oleh paragraf yang satu dengan yang lainnya. Sebagai penggalan
pokok pikiran, paragraf juga merupakan mata rantai dalam menyajikan gagasan
yang telah dibangun. Bentuk dasarnya akan terlihat adanya kesinambungan antara
pokok pikiran yang dibentuk oleh unsur perangkai, antara paragraf yang satu
dengan paragraf berikutnya. Kesetalian tidak selalu terdiri atas kalimat yang
lengkap, baik yang diucapkan ataupun yang ditulis. Misalnya: Jika kita melihat
tulisan ,
DIJUAL
TEL. 12345
Pada papan yang tertulis di halaman sebuah rumah, memiliki maksud
“rumah itu akan dijual”dan peminat diminta agar menghubungi pemilik rumah
dengan nomor telepon 12345. Seandainya jika kalimat tersebut tertulis di atas
meja, maka kita tidak akan mengartikannya seperti di atas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Paragaraf adalah suatu bagian dari bab
pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus
dimulai dengan baris baru.
2) Syarat penulisan paragraf karya ilmiah
adalah memiliki kesatuan, kepaduan, kelengkapan.
3) Teknik pengembangan paragraf meliputi
generalisasi, analogi, klasifikasi, perbandingan, sebab akibat, akibat sebab,
metode definisi luas, metode alamiah, metode bergambar.
4) Teknik penulisan paragraf meliputi
menentukan ide pokok, menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas,
mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan paragraf, dan
memilih kata atau penyeleksian kata yang tepat dalam penulisan paragraf.
5) Hubungan antarparagraf memiliki kesetalian
dalam mengikat pernyataan, sehingga terjadi satu kesetalian antara paragraf
satu dengan yang lainnya.
3.1
Saran
Semoga makalah yang dibuat
penulis dapat membantu dalam menulis paragraf yang baik. Disamping itu,
mempersiapkan ide pokok adalah kunci dari pengembangan dalam sebuah karya
ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Fitotunnisa. 2008. Paragraf deduktif. http//:fitrotunnisa.blogspot.com/2008/07/
paragraf deduktif.html
Finoza, L. 2007 - 2008. Komposisi Bahasa
Indonesia untuk Mahasiswa
Nonjurusan Bahasa. Cetakan XII. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Maimunah, S. A.
2007. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sakri, A. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB.
Saukah, A. dkk. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi IV.
Malang: IKIP
Malang.
Sunarno. 2007. Paragraf
Induktif. http//:sunarno5-wordpress.com/2007/12/12/06/
paragraf-induktif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar