KUTIPAN ATAU RUJUKAN DAN DAFTAR
RUJUKAN
DALAM KARYA ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu
karya ilmiah tidak lepas dari pencarian informasi untuk melengkapi
penulisannya. Kadang kita memerlukan pendapat dari informasi tersebut untuk dikutip
dalam tulisan kita. Kutipan atau rujukan akan bertanggung jawab bila tercantum
nama penulis asli sehingga karya ilmiah kurang lengkap bila tidak ada daftar
rujukan yang jelas.
Sama
seperti penulisan daftar rujukan yang mengikuti kaidah tata penulisan tertentu,
penulisan kutipan atau rujukan juga mengikuti kaidah penulisan tertentu. Teknik
penulisan kutipan atau rujukan yang baik akan lebih mudah dipahami oleh
pembaca. Oleh karena itu teknik penulisannya bersifat penting guna mendapat
hasil karya ilmiah yang baik pula.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas, makalah menitikberatkan pada pembahasan:
1. Bagaimana teknik penulisan rujukan atau
kutipan langsung dan tidak langsung?
2. Bagaimana teknik penulisan rujukan dari
berbagai sumber?
3. Bagaimana teknik penulisan daftar rujukan
dari berbagai sumber cetak dan elektronik?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui teknik penulisan rujukan atau
kutipan langsung dan tidak langsung.
2. Mengetahui teknik penulisan rujukan dari
berbagai sumber.
3. Mengetahui teknik penulisan daftar rujukan
dari berbagai sumber cetak dan elektronik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknik Penulisan Kutipan atau Rujukan Langsung
dan Tidak Langsung
Kutipan
adalah pengambilan informasi dari sumber berupa buku, majalah atau dari sumber
lainnya. Kutipan berfungsi untuk menegaskan isi uraian yang diajukan oleh
penulis berdasarkan bukti- bukti yang diperoleh dari pakar bahkan pengalaman
nyata seseorang.
Kutipan
terdiri atas dua bentuk, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Kutipan
langsung adalah pengambilan informasi dengan mengambil secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sedangkan kutipan tidak
langsung adalah pengambilan informasi yang berupa gagasan pokok atau inti sari
dari teks asli.
2.1.1 Teknik penulisan kutipan langsung
Kutipan
yang kurang dari lima baris ditulis diantara tanda kutip (“...”) dan menjadi
satu rangkaian dalam teks utama dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh nama penulis ditulis terpadu dalam teks:
Menurut
Dawan (1996: 553), “Istilah ulu al- albab terdiri atas dua kata, yakni ulu dan
albab [sic] ....”
Contoh nama penulis ditulis bersama tahun dan
nomor halaman di dalam kurung:
Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah “ Terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur
tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soewignyo, 1990: 101).
Kutipan
yang lima baris atau lebih, diketik terpisah satu alinea tersendiri, tanpa
tanda kutip, ditulis 1,2 cm dari garis tepi dan kanan, dipisah dari teks dalam
jarak 2,5 spasi, dan diketik dengan spasi tunggal.
Contoh satu:
Menurut
Dawan (1996: 553):
Istilah ulu al- albab teridri atas
dua kata, yakni ulu dan albab. Kata ulu [huruf miring kata
ulu dan al- albab dari saya, penulis] ini banyak dipakai dalam alquran dengan
kombinasi lain. Diantara kata yang paling dikenal adalah kata ulu al- amr
yang artinya “(orang) yang memiliki atau memegang urusan”. Ada pula yang
menerjemahkan “yang memegang kekuasaan”, seperti tercantum dalam ayat 59 surat
al- Nisa.
Contoh dua:
Misalnya
salah satu terjemahan buku ilmu pengetahuan populer diprakatai dengan:
Suatu pikiran yang salah yang tersebar
dengan luas sekali di kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai
benda-benda yang tak berjiwa, tidak efektif, serba damai yang pada tempatnya
sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari
biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang
lain yang jauh dari dunia yang jahat dan meterialistis ini [sic] (Asrul,
1959: 7).
Penulis
tidak boleh mengubah kata- kata, teknik ataupun kesalahan cetak dari teks
aslinya. Bila penulis menggadakan perubahan maka dapat diberi keterangan dalam
tanda kurung siku “[...]”. Bila penulis menginginkan penghilangan bagian-
bagian tertentu, penghilangan dapat dilakukan dengan syarat bahwa tidak boleh
mengakibatkan perubahan arti aslinya. Penghilangan ini dapat meggunakan tiga
titik (...) bila berada di awal kutipan atau di tengah kutipan dan empat titik
(....) bila berada di akhir kutipan. Bila penulis tidak setuju pada pernyataan
tertentu maka dapat ditandai dengan “[sic]”. Kata sic dalam
kurung ini menunjukkan bawa penulis tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu,
ia hanya sekedar mengutip sesuai teks aslinya. Lihat pada contoh diatas.
2.1.2 Teknik kutipan tidak langsung
Kutipan
ini harus digabungkan dengan teks, tidak diapit dengan tanda kutip.
Contoh:
Salimin
(1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baih daripada
mahasiswa tahun keempat.
Mahasiswa
tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin,
1990: 13).
Prinsip-
prinsip dalam mengutip baik dalam kutipan langsung maupun tidak langsung:
a.
Dua
atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata “dan” atau”&”: (Deane,
Smith, dan Jones, 1991: 98). Enam atau lebih penulis dikutip menggunakan et
al atau dkk. (Deane et al., 1992:
89).
b.
Tahun yang tidak diketahui
dikutip sebagai no date: (Deane, n.d.).
c.
Kutipan
ditempatkan yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat ditempatkan sebelum titik.
d. Seluruh kutipan menggunakan font yang
sama.
e. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar
tidak merusak uraian sebenarnya.
f. Penulis yang sama membuat 2 karangan dalam
tahun yang sama dan dikutip dalam tulisan. Dalam teks, tetap ditulis dengan
nama penulis dan tahun dengan keterangan a, b dan sebagainya.
Contoh:
”...”(Romijn, 1977a: 34), kemudian ditempat
lain dalam teks mengutip dari penulis yang sama tetapi tahun yang berlainan.
Misalnya: “...(Romijn, 1977b: 45)….”
2.2 Teknik Penulisan Rujukan dari Berbagai Sumber
Teknik
penulisan rujukan dari berbagai sumber hampir sama dengan teknik penulisan
rujukan atau kutipan yang diterangkan di atas, yakni nama penulis, tahun
penerbitan dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam
teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
a.
Sumber kedua
Umumnya kita tidak membaca sumber aslinya
tetapi membaca dari sumber
lainnya (sumber kedua) yang mengutip sumber
aslinya.
Contoh:
Dalam
(Dahuri et al., 1996: 78) ada kutipan sebagai berikut pada halaman 11:
“Seringkali keterpaduan yang diartikan sebagai koordinasi antara tahapan pembangunan
di wilayah pesisir dan lautan yang
meliputi: pengumpulan dan analisis data, perencanaan, implementasi dan kegiatan
konstruksi” (Sorensen dan McCreary, 1990: 90).
Atau:
“ …suatu studi oleh Sorensen &
McCreary (1990: 90) (dikutip dalam Dahuri, et al. 1996, halaman 11), mengatakan ….”
Atau:
“… Suatu studi oleh Sorensen &
McCreary (1960: 90), dalam Dahuri, et
al. (1996: 78), mengatakan … “
b.
Sumber lisan
Sumber
lisan berupa ucapan lisan yang diberikan dalam ceramah, kuliah, atau wawancara.
Contoh:
Dalam
menjawab nota Keuangan dan RAPBD Daerah Khusus Ibukota tahun 1973, tanggal 2
Pebruari 1973, Gubernur Ali Sadikin mengatakan a.l.:”...Tetapi apabila kita
jujur berkenaan melihat persoalan itu pada perspektif yang lebih luas dan pada
proposal yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum memang benar
menuntut adanya pengorbanan-pengorbanan itu [sic]...”
c.
Internet
Bila
mengutip sumber dari internet, perlu menyediakan nama penulis, tanggal mengakses,
dan URL atau lokasi internet.
Contoh:
Dalam
menjawab Syubhat Majalah As-Sunnah tentang amaliyah Istisyhaadiyah: “Padahal
para Ulama Ahlussunnah Wal-Jama'ah, atas manhaj Salafush Shalih, sebelum
berkata atau menilai sesuatu mereka terlebih dahulu tabayyun dan mempelajari
sesuatu tersebut secara seksama, bukan asal nilai sebelah fihak” (Abdullah, 2
November 2008, http://www.sabiluna.net/).
2.3 Teknik Penulisan Daftar Rujukan dari
Berbagai Sumber Cetak dan Elektronik
Daftar
rujukan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku- buku, artikel-
artikel, atau bahan- bahan dari sumber
informasi lainnya yang telah dikutip dalam teks. Daftar rujukan berfungsi
sebagai kelengakapan karya ilmiah, sehingga harus ada dalam karya ilmiah.
Dengan daftar ini, pembaca dapat melihat kembali kepada sumber aslinya dan
dapat memperluas pengetahuan dengan berbagai macam buku dan informasi lainnya.
Fungsi
daftar rujukan yakni untuk menunjukkan dengan tepat tempat- informasi yang
telah dikutip, dan mudah ditemukan oleh pembaca. Dengan demikian daftar rujukan
seharusnya dibedakan dengan daftar pustaka. Pengertian daftar rujukan seperti
keterangan di atas sedangkan daftar pustaka adalah daftar bacaan yang
disarankan untuk dibaca dan tidak dikutip dalam tulisan, tetapi sekedar untuk
memperluas wawasan bagi mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut.
Daftar
pustaka tidak disarankan dalam penulisan karya ilmiah, maksudnya tentu agar
karya ilmiah memanfaatkan sumber
informasi yang telah ada. Atau memanfatkan penelitian yang telah dilakukan
orang lain untuk dikembangkan sendiri sebagai ide penulisan/ penelitian baru.
Prinsip
penulisan daftar rujukan dari berbagai sumber cetak dan elektronik sebagai
berikut:
a. Nama penulis atau penulis- penulis dalam
posisi sebagai penulis atau editor, sebagai entry (masukan awal) dalam darftar
rujukan. Penyusunannya diawali dengan nama kedua kemudian diikuti tanda baca
“koma” dan nama pertama dalam bentuk inisial diikuti tanda baca “titik”.
b.
Tahun penerbitan.
c. Judul penulisan/ dokumen dan sebagainya
yang biasa ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak italic. Namun untuk
masing- masing sumber ada tata caranya sendiri yang akan diuraikan pada uraian
berikutnya.
d.
Kota penerbit.
e.
Penerbit.
Kalau
ada dua orang penulis, maka ada sisispan “dan” atau “&” di antara pengarang
pertama dan pengarang selanjutnya. Bila pengarang berjumlah enam atau lebih, maka nama- nama pengarang
lainnya cukup dipergunakan singkatan et al., dll, atau dkk. Susunan nama
pengarang kedua dan seterusnya tidak disusun terbalik. Jika tidak ada nama
orang, dipakai nama lembaga/ organisasi yang bertanggung jawab terhadap
informasi tersebut. Sebagai entry dalam daftar rujukan, penulisan nama tidak
memakai gelar akademis, seperti Prof., Dr., Ir., M.Sc, atau pangkat
kemiliteran: Jendral, Laksamana, atau sebutan lain seperti presiden dan
sebagainya.
Contoh penulisan:
a. Dr. Ir. Rohman Darmawan, M.Sc, ditulis
dengan: darmawan, R. Dalam daftar rujukan terdapat dalam urutan alfabet D.
b. Presiden Abdul Rahman Wahid, ditulis
dengan: Wahid, A.R. Berada di bawah urutan alfabet W.
c. Dahuri, R dan D.G Bengen.
d.
Dahuri, R., J. Rais, S.P.
Ginting dan M.J. Sitepu.
e.
Dahuri, R. dkk.
f. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional).
Untuk
memudahkan dalam penulisan daftar rujukan dari berbagai sumber baik cetak maupun
elektronik kita lihat contoh berikut:
·
Buku
Nama
penulis diikuti tahun, judul tulisan, kota, dan penerbit.
Contoh:
Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London:
Longmans.
Vanclay,
F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and Social Impact
Assessment. New York: Wiley & Sons.
·
Bab dari Buku
Hanya judul buku dicetak italic
sedangkan judul baba tidak dicetak italic.
Contoh:
Rabben,
E.L. 1990. Fundamentals of Photo Interpretation. Dalam: Manual of
Photographic
Interpretation. Virginia: Americam Society of
Photogrammetry.
· Dari buku yang berisi kumpulan artikel
(ada editornya)
Penulisan
seperti menulis daftar rujukan dari buku dengan ditamabah tuisan (Ed.) jika ada
satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis
dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge,
S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching
English as a Second
Language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian
Kualitatif dalam Bidang
Bahasa
dan Sastra. Malang: HISKI
komisariat Malang dan YA3.
·
Artikel dalam buku kumpulan
artikel
Hanya
judul buku kumpulan yang ditulis italic sedangkan judul artikelnya tidak
ditulis italic.
Contoh:
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian kaulitatif. Dalam Aminuddin
(Ed.),
Pengembangan Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.
12 – 25). Malang: HISKI Komisariat Malang
dan YA3.
·
Artikel dalam jurnal
Pada
bagian akhir ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran pedesaan dan Pengadopsian
Inovasi.
Forum Penelitian, 1(1): 33 – 47.
· Artikel dalam jurnal dari CD-ROM
Penulisannya
seperti daftar rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan
penyebutan CD-ROMnya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long,
M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment
in Second Language Acquistion. TESOL
Quarterly, 13: 573 – 82 (CD-ROM:
TESOL Quarterly Digital, 1997).
·
Majalah atau surat kabar
Penulisannya:
nama penulis, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul tulisan
ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal, kecuali
kata hubung. Nama majalah atau surat kabar dicetak italic dan ditulis
kecil, kecuali huruf pertama setiap kata. Nomor halaman disebut pada bagian
akhir.
Contoh:
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interfase: Komunikasi Data. Info
Komputer, IV(4): 46 – 48.
Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa
Pos, hlm. 6.
·
Surat kabar tanpa penulis
Nama
penulis diganti dengan nama surat kabar pada bagian awal. Kemudian diikuti
dengan tanggal, bulan, tahun, judul tulisan, dan nomor halaman.
Contoh:
Jawa
Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.
·
Dari skripsi, tesis, dan
disertasi
Nama
penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercetak pada sampul. Judul
skripsi, tesis, atau disertasi diikuti pernyataan skripsi, tesis, atau
disertasi tidak diterbitkan, nama kota dan nama fakultas serta nama
perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi
Kewacanaan Pembelajar
Bahasa
Inggris di LPTK.
Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana IKIP Malang.
·
Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden
Karena yang
bertanggungjawab terhadap dokumen-dokumen ini adalah negara, maka entry dalam
daftar rujukan dapat ditulis Republik Indonesia, atau Pemerintah Indonesia,
Government of Indonesia atau Indonesia
saja.
Contoh:
RI
(Republik Indonesia). 1992. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang. Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115.
Sekretariat
Negara. Jakarta.
RI (Republik Indonesia). 1972.
Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1972 tentang
Perizinan Penerbangan
Dalam dan Atas Wilayah Republik Indonesia.
Sekretariat Kabinet RI.
Jakarta.
· Makalah yang disajikan dalam Seminar,
Penataran, atau lokakarya
Penulisannya:
nama penulis, tahun, judul makalah (dicetak italic), kemudian diikuti
pernyataan “Makalah disajikan dalam ...”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara
Berkembang. Makalah disajikan
dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1 -12 September.
·
Komunikasi Pribadi
Penulisannya:
nama pembicara, tahun, diikuti keterangan Personal ommunication atau
komunikasi pribadi dan keterangan lainya, yang sekiranya perlu disebutkan
dalam daftar rujukan, kemudian ditulis kota, dan negara.
Contoh:
Smith,
R.G. 1990. Personal Communication CSIRO, Division of Remote
Sensing. Canberra, Australia.
Aziz, L. 1999. Komunikasi Pribadi. ITB,
Jurusan Teknik Geodesi. Bandung,
Indonesia.
·
Internet
Penulisannya:
nama penulis atau organisasi atau lembaga, tahun, judul informasi yang diacu
ditulis dalam italic, dengan keterangan (Online), dan diakhiri dengan
lokasi dalam internet disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
Contoh:
Australian
Surveying and Land Information Group. 1995. Products and
Services (Online), (http://www.auslig.gov.au/welcome.htm,
23 Mei 2001).
· Dari internet berupa artikel dari jurnal
Penulisannya:
nama penulis, tahun, judul artikel, nama artikel (dicetak italic) dengan
diberi keterangan (Online), volume, dan nomor, diakhiri dengan lokasi internet
serta kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan
Pengembangan Tesnya.
diakses 20 Januari 2000).
·
Dari internet berupa bahan
diskusi
Penulisannya:
nama penulis, tanggal, bulan, tahun, topik diskusi, nama bahan diskusi (dicetak
italic) dengan diberi keterangan dalan kurung (Online), dan diakhiri
dengan alamat e- mail sumber rujukan disertai keterangan kapan diakses,
di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson,
D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu,
diakses 22
Nopember 1995).
· Dari internet berupa e- mail
pribadi
Penulisannya:
nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-
mail pengirim), diikuti secara berturut- turut oleh tanggal, bulan, tahun,
topik isi bahan (dicetak italic), nama yang dikirimi desertai keterangan
dalam kurung (alamat e- mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis,
A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni
1996. Learning to Use Web Authoring
Tools, E- mail kepada Alison Hunter (hunter@usq.edu.au).
·
Kaset video
Penulisannya:
nama perekam, tahun merekam, judul rekaman, nama produksi video (ditulis italic),
kota, negara, dan selang waktu rekaman.
Contoh:
Burke,
J. 1978. Distant Voices, BBC Videocasette, London, UK. 45 mins.
·
Enclyclopedia, kamus
Hanya nama Encyclopedia dan Kamus yang
ditulis italic.
Echols, J.M. dan
Shadily, H. (Eds) 1989. Kamus
Inggeris – Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia.
2.3.1
Penyusunan daftar rujukan
1.
Nama pengarang diurutkan
menurut urutan alfabet.
2.
Jika untuk seorang pengarang
terdapat lebih dari satu bahan informasi, maka untuk informasi kedua dan
berikutnyan nama pengarang tidak perlu diiku-setakan, tetapi diganti dengan
garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
3.
Bila ada dua atau tiga karangan
dari seorang pengarang, maka penyusunannya menurut tahun terbitnya dan di
belakang tahun terbit diberi nomor urut a, b, c dan seterusnya.
Contoh:
Smith,
J. 2000a. Harvard Refrencing. London: Jollygood Publishing.
_______.
2000b. Dutch Citing Practices. London: Jollygood Publishing.
4.
Jarak antarbaris untuk satu
rujukan adalah satu spasi sedangkan jarak antarpenulis adalah dua spasi.
5.
Baris kedua dan seterusnya dari
tiap penulis dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. Baris pertama
dimulai dari margin kiri.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dari pembahasan di atas, makalah ini dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Kutipan sebagai penegas isi
uraian dalam pembahasan karya ilmiah.
2.
Kutipan ada dua bentuk, yaitu
kutipan langsung dan tidak langsung.
3.
Kutipan dapat diambil dari
berbagai media cetak maupun media elektronik.
4.
Teknik penulisan daftar rujukan
memiliki berbagai macam penyusunan menurut sumber informasi berasal.
Saran
Saran kami, penulis/ pembaca memahami
betul teknik penulisan rujukan atau kutipan langsung dan tidak langsung dan
teknik penulisan daftar rujukan dari berbagai sumber. Agar dapat menyusun
makalah atau karya ilmiah lainya dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
Aqib, Z.H. 2004. Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Yrama Widya.
Bisri, C.H. 1998.
Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian, Penulisan Skripsi.
Jakarta: Logos.
Feriyanto, S.G.
1997. Dasar Penulisan Teknik Laporan dan Makalah Sains dan
Kebudayaan. Jakarta: Grasindo.
Keraf, G. 1980. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Purbo- Hadiwijoyo, M.M 1993. Menyusun Laporan Teknik. Bandung: ITB.
Wikipedia Foundation. 2008. System
Penulisan Refrensi Harvard, (Online),
Oktokber 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar