PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir manusia
untuk memperoleh kesimpulan atau pendapat yang logis berdasrkan data yang
relevan. .
1.
Penalaran
Induktif
Adalah penalaran yang
bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.
Bentuk-bentuk penalaran
induktif:
Ø Generalisasi
Adalah proses penalaran yang mengandalkan
beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan kesimpulan
yang bersifat umum.
Ø
Analogi
Adalah cara penarikan penalaran secara
membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Tujuan penalaran secara analogi:
·
Untuk
meramalkan kesamaan.
·
Untuk
menyingkapkan kekeliruan.
·
Untuk
menyusun klasifikasi.
Ø
Hubungan
Kausal
Adalah penalaran yang diperoleh dari
gejala-gejala yang saling berhubungan. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal
ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu:
·
Akibat-Sebab.
Dapat
dilihat pada peristiwacseseorang yang pergi ke dokter. Ke dokter merupakan
akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip entimen. Yang mana peristiwa sebab
merupakan kesimpulan.
·
Sebab-Akibat. Efek dari satu peristiwa
yang dianggap penyebab kadang-kadang satu atau lebih. Dalam kaitannya dengan
hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan
simpulannya. Hal ini akan terlihat dari suatu penyebab yang tidak jelas
terhadap sebuah akibat nyata.
·
Akibat-Akibat
adalah
suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung
disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.
2.
Penalaran
Deduktif
Bertolak
dari sebuah simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih
umum. Ini dapat dilakukan secara langsung dan tak langsung.
Ø
Silogisme
Merupakan suatu penalaran
yang formal. Ada tiga komponen dalam silogisme, yaitu premis mayor (umum), premis
minor (khusus) dan kesimpulan atau konklusi.
Macam-macam
silogisme:
·
Kategorial
Adalah silogisme yang
terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi
merupakan simpulan.
·
Hipotesis
Adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional
hipotesis.
Kalau
premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Dan
sebaliknya.
·
Alternatif
Adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Kalau
premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Ø
Entimen
Pada dasarnya merupakan
silogisme, hanya saja disusun dalam bentuk yang lebih sederhana dan tidak kaku.
Dalam entimen, premis umumnya dihilangkan karena telah diketah
Sumber:
Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakrta: PT. Akademia Pressindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar