Jumat, 26 Oktober 2012

Makalah (Bahasa Indonesia)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Penulisan makalah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan perguruan tinggi. Melalui pembuatan makalah, anggota masysarakat akademika pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan atau hasil penelitian. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif dan induktif (Indradi, 2003: 78). Makalah disusun biasanya untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah.
Penulisan makalah tentu saja diperlukan teknik-teknik ataupun metode agar makalah bisa menjadi teratur dan sempurna. Oleh karena itu teknik penulisan makalah sangat penting sekali untuk membantu kegiatan belajar mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini sebagai berikut:
1.      Pengertian dan ciri pokok makalah
2.      Jenis-jenis makalah
3.      Bagian-bagian makalah
4.      Aturan penulisan makalah



01
 
 


1.3 Tujuan
            Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini sebagai berikut:
1.      Agar dapat mengetahui pengertian dan ciri-ciri makalah
2.      Supaya mengetahui jenis-jenis makalah
3.      Agar dapat mengetahui dan memahai bagian makalah
4.      Agar dapat mengetahui bagaimana aturan penulisan makalah


















02
 
 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ciri Pokok Makalah
Pada umumnya makalah merupakan karya tulis yang memerlukan studi, baik secara langsung ataupun tidak langsung Papera (annijat, 2005: 35). Menurut Indardi (2003: 103-102) makalah adalah karangan ilmiah yang menyajikan suatu masalah dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Makalah ditulis dengan menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana apabila dibandingkan dengan jenis karangan ilmiah yang lain (Indardi, 2003:104). Sebuah makalah yang dibuat oleh pejabat dan disampaikan dalam pertemuan atau rapat disebut kertas kerja. Sedangkan makalah yang dibuat oleh pembelajar atau mahasiswa guna memenuhi tugas sebagai hasil karya tulis lebih dikenak dengan paper (Annijat, 2005: 35).
03
 
Saukah dkk (2000: 49) secara umum ciri-ciri makalah terletak pada sifat keilmihannya. Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Ciri pokok makalah di atas tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis perlu diperhatikan dan diketahui. Baik dan tidaknya sebuah makalah dapat dilihat dari segi: sinifikansi masalah, kejelasan tujuan pembahasan, dan kejelasan sistematika pembahasannya.
Dalam penulisan makalah, penulis harus secara jujur harus menyebutkan rujukan terhadap pikiran yang diambil dari sumber lain. Annijat(2005: 35) menyatakan pengambilan sumber lain yang tidak disertai rujukan dapat dikatakan sebagai plagiat (pencurian)

2.2 Jenis-jenis Makalah
Berdasarkan penalarannya, makalah dapat dibedakan atas: makalah deduktif, makalah induktif, makalah campuran (Annijat, 2005: 35). Makalah deduktif merupakan makalah yang disajikan berdasarkan kajian teoristis (studi pusaka) yang relevan dengan masalah atau topik yang dibahas (Saukah dkk, 2000: 50). Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yag dibahas (Annijat, 2005: 35). Sedangkan makalah campuran merupakan makalah yang penulisannnya didasarkan pada kajian teoritis digabungkan dengan kata empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas (Saukah dkk, 2000: 50). Dalam pelaksanaannya makalah yang sering digunakan adalah jenis makalah deduktif.
Saukah (2005: 50) berpendapat sebagai berikut.
Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan  makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Bagian ini menyajikan ketentuan tentang penulisan makalah panjang, sedangkan ketentuan tentang penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel non-penelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.


2.3 Bagian-bagian dan Hal-hal yang Termuat Dalam Makalah
04
 
      Secara garis besar makalah panjang terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut (Saukah dkk, 2000: 50).
2.3.1 Bagian awal
      Pada bagian awal ini terdiri dari tiga item yaitu halaman judul, daftar isi, Daftar tabel dan gambar (jika ada).
A.    Halaman Sampul
Hal-hal yang harus ada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misal, Untuk memenuhi tugas matakuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, fakultas, dan jurusan), bulan dan tahun.

B.     Daftar Isi
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Daftar isi dipandang perlu jika makalah panjang lebih dari 20 halaman (Saukah dkk, 2000: 51).

C.    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan cara sebagai berikut. Indentitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengkap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dilakukan secara terpisah; tetapi jika dalam makalah hanya terdapat sebuah tabel atau gambar,sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah (Saukah dkk, 2000: 51).


05
 
 
2.3.2 Bagian Isi
Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama, dan penutup. Ada tiga macam penulisan yang dapat dignakan dalam menulis makalah. (Saukah dkk, 2000: 51).
A. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar balakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.
1. Latar Belakang Penulisan Makalah
Latar belakang, berisi hal-hal yang berupa alasan mengapa makalah ini perlu ditulis (Annijat, 2005: 36). Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1.      Dimulai dengan hal umum yang sudah kita ketahui bersama. Kemudian dilanjuatkan dengan paparan yang menunjukkan bahwa hal itu selamanya terjadi.
2.      Dimulai dari kutipan pendapat orang terkemuka, slogan, dan ungkapan yang selanjutnya dihubungkan dengan revrensinya dengan topik yang dibahas.
3.      Dimulai dengan pertanyaan yang retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau ropik yang akan dibahas dalam makalah

2. Masalah atau Topik Pembahasan
06
 
Pengutaran masalah atau topik yang akan dibahas meliputi masalah yang memerlukan pemecahan, masalah yang perlu pendeskripsian, penjelasan, dan penegasan lebih lanjut (Annijat, 2005: 36-37).
Pembatasan topik makalah dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Letakkan topik pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik dapat dirinci.
2.      Daftarlah rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik tersebut untuk diangkat ke dalam masalah
3.      Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang telah dipilih dapat dirinci lagi.

3. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan tujuan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut (Saukah dkk, 2000: 53).

D. Teks utama
Bagian teks utama makalah berisi tentang pembahasan topik-topik makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam pembagian teks utama
               Teknik perangkian bahan dalam pembahasan topik beserta subtropiknya.
1.      Mulailah dengan ide yang sederhana menuju pada hal yang kompleks
2.      Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan perbandingan.
3.      Gunakan teknik diagram klasifikasi
4.      gunakan tenik contoh-contoh
07
 
            Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoristis (yang dapat diperoleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata) (Saukah dkk, 2000: 54).

E. Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika memang diperlukan). Penulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
1.      Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum bahan untuk memberiakn kesimpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksud agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
2.      Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.

2.3.3 Bagian akhir
Pada bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran.

2.4 Sistematika Penulisan
Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan sistematika penulisan, cara membuat judul,  cara merujuk, dan menulis daftar rujukan, bahasa dan ejaan,  serta ukuran kertas dan lain sebagainya.
2.4.1 Halaman sampul
Annijat (2005: 36-37) menyatakan cara membuat judul ada empat kriteria yaitu:


08
 
 
1.  Judul harus mencerminkan isi
2. Judul sebaiknya dinyataka dalam bentuk frasa atau klausa (tidak diakhiri     dengan titik).
3.  Juduk harus menarik pembaca untuk mengetahui isinya
4.  Judul makalah hendaknya singkat dan jelas (antar 5 sampai 15 kata)

2.4.2 Daftar isi
Penulisan daftar isi dilakukan denga ketentuan: judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar), Penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor tempat pemuatannya dalam makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dan jarak antarbagian 2 spasi (Saukah dkk, 2000: 51).

2.4.3 Bagian inti
            Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau arab)
1.       Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad.
2.       Penulisan tanpa menggunakan angka ataupun abjad
            Penulisan pada bagian inti makalah adalah sebagai berikut.
Penulisan judul bab yang berpangkat 1 dilakukan dengan cara ditulis dengan huruf besar semua, blod, dan nitempatkan ditengah. Peringkat-peringkat selanjutnya dinyatakan dengan angka-angka sebagai berikut.
1.     
09
 
Peringkat dua ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dinulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar-kecil dan bold.
2.      Peringkat 3 ditandai dengan angka tiga digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dinulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar-kecil dan bold.
3.       Peringkat 4 ditandai dengan angka empat digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dinulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar-kecil dan bold.
4.       Peringkat 4 ditandai dengan angka empat digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dinulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar-kecil dan bold.
5.      Butiran uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis dan butir nonhierarkis.

2.4.4 Pendahuluan
      Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
A.    Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian (Saukah dkk, 2000: 51). Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka maka dapat dijumpai judul subbagian seperti berikut:
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah atau topik bahasan
1.3 Tujuan penulisan makalah
10
 
B. Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan subagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya sub-subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur (misalnya untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.

2.4.5 Cara Merujuk Kutipan
      Cara merujuk dan menulis daftar rujukan mempunyai beberapa tahapan. Cara merujuk dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Untuk merujuk kutipan dibedakan menjadi empat cara yaitu kutipan kurang dari 40 kata, kutipan 40 kata atau lebih, kutipan tak langsung, kutipan yang telah dikutip di suatu sumber lain.
A. Cara merujuk kutipan kurang dari 40 kata
       Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (”...”) sebagai bagian yang terpadu dalan teks utama, dan nomor halaman harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh namaa pengarang disebut dalan teks secara terpadu.
Nasution (2001: 54) menyimpulkan ” Masih banyak mahasiwa maupun dosen yang tidak bisa berbahasa indonesia dengan baik dan benar”.
Contoh nama pengarang disebut bersama dalam tahun penerbitan dan nomor halaman.
Simpulan dari penelitian tersebut adalah ”Masih banyak mahasiwa maupun dosen yang tidak bisa berbahasa indonesia dengan baik dan benar” (Nasution,2001: 54)   



11
 
 
B. Cara Merujuk Kutipan 40 kata atau lebih
      Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului,  ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Sumiati (1997: 22) berpendapat sebagai berikut.
            Ejaan adalah keseluruhan aturan tatatulis suatu bahasa baik yang menyangkut lambang bunyi, penulisan kalimat, maupun penggunaan tanda baca. Ejaan bahasa Indonesia yang kit pakai sekarang ini menganut sistempenulisan fenomenis. Maksudnya Ejaan tersenut berusaha melambangkan sebuah fonem dengan sebuah huruf.

Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis baru dimulai 1,2 cm disisi tepi kiri garis teks kutipan.

C. Cara Merujuk Kutipan Tak Langsung
      Seperti halnya dalam penulisan kutipan langsung, dalam penulisan kutipan tidak langsung ini juga ada dua cara. Perbedaan yang terletak bahwa tidak ada perbedaan mencantumkan nomor halaman serta tidak perlu menambahkan tanda petik dalam kutipannya. Guna memperjelas pemahaman bacalah contoh berikut ini.
Contoh nama pengarang yang disebut lebih awal:
            Gudat (2001) Mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan pemberian upah pada karyawan pakaian anak-anak dan dewasa di PT AWAMI Malang .
Contoh penulisan yang menuliskan kutipan terlebih dahulu:
            Tidak ada perbedaan pemberian upah pada karyawan pakaian anak-anak dan dewasa di PT AWAMI Malang (Gudat, 2001).


12
 
 
D. Cara Merujuk Kutipan Yang Telah Dikutip di Suatu Sumber Lain
Ada kalanya orang ingin mengutip pendpat orang lain, tetapi pendapat tersebut tidak bisa ditemukan dalam buku aslinya, melainkan hanya terdapat dalam buku orng lain lagi. Hal tersebut juga disebut sumber sekunder,  yaitu tidak langsung dari buku aslinya. Dalm teknik penulisannya kedua nama tetp perlu dimasukan, untuk menunjukan ungkapan tersebut merupakan pendapat siapa dan dari buku siapa pendapat atau ungkapan tersebut dikutip. Hal tersebut hanya boleh dilakukan apabila sumberaslinya betul-betul sulit diketemukan, atau hanya diizinkan dalam kondisi darurat saja.
Contoh:
Brotowijoyo (dalam arifin, 1983: 41) Menyatakan bahwa ”karangan ilmiah adalah karang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penilisan yang baik dan benar”.     
      Contoh diatas menunjukakan bahwa pengertian karangan ilmiah tersebut diambil dari pendapat brotowijiyo tetapi pendapat tersebut ditemukan dalam buku karangan Arifin. Jadi dalam daftar pustaka hanya nama arifin yang muncul dan tidak perlu mencantumkan nama Brotowijoyo.

2.4.6 Cara menulis Daftar Rujukan
13
 
      Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penilis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat berfariasi tergantung jenis pustakanya. Jika penulis lebih dari satu, cara penulisan namanya sama denga penulis pertama (Saukah dkk, 2000: 70).
Contoh satu pengarang:
         Arifin, E.Zaenal. 1983. Penulisan Karang Ilmiah. Jakarta: Gramedia.
Contoh oleh dua pengarang:
Aris, Nugroho dan Suhartimi, siti. 2000. Panduan Laporan Penelitian. Yogyakarta: Kanisius.
Contoh rujukan dari koran tanpa penulis
         Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. hlm.3.
Contoh rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://ww.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

2.4.7 Percetakan
A. Kertas dan Bidang Pengetikan
            Kertas yang dipergunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7), kuarto (21 cm x 28 cm) minimal 60 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah kertas. Tiap halaman hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda). Sebuah paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.



14
 
 
2.4.7 Ukuran Huruf dan Spasi
            Bagaian-bagian suatu bab dalam makalah menggunakan ukuran huruf yang berbeda. Ukuran 12 point untuk judul bab, judul subbab, teks induk, lampiran, dan daftar rujukan. Spasi dalam makalah menggunakan spasi ganda, kecuali daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal.
        
































15
 
 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan perguruan tinggi. Melalui pembuatan makalah, anggota masysarakat akademika pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan atau hasil penelitian.
            Makalah disusun biasanya untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah.

















16
 
 
DAFTAR PUSTAKA

Indardi, Agustinus. 2003. Cermat Berbahasa Indonesia. Malang: Dioma.
Saukah, dkk. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universtas Negeri Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar