Jumat, 26 Oktober 2012

Proposal (Bahasa Indonesia)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Penulisan proposal merupakan suatu penulisan rencana kerja yang disusun secara sistematis yang terperinci untuk suatu kegiatan. Proposal biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian matakuliah tertentu atau untuk memberikan pengajuan tentang suatu rencana kegiatan kepada pihak tertentu.
       Penulisan proposal tentu saja diperlukan teknik-teknik ataupun metode agar proposal bisa menjadi teratur dan sempurna. Oleh karena itu, teknik penulisan proposal sangat penting sekali.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini sebagai berikut:
  1. Apa pengertian proposal?
  2. Apa saja bentuk-bentuk proposal dan macam-macamnya?
  3. Bagaimana masalah penelitian dan rumusan-rumusannya?

1.3  Tujuan
    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan proposal ini sebagai berikut:
  1. Agar dapat mengetahui pengertian proposal
  2. Agar dapat mengetahui bentuk-bentuk dan macam-macam proposal
  3. Agar dapat mengetahui bagaimana masalah penelitian dan rumusan-rumusannya.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proposal
       Proposal (usulan) adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan (Ramelan dan Kasidi, Sugianto. 2006: 24).
       Secara konkret proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan (proyek) yang bersifat formal. Proyek yang dimaksud dapat mengenai pekerjaan fisik, seperti pembangunan gedung dan dapat pula membenahi pekerjaan nonfisik. Misalnya proyek pemberantasan huruf.

2.2 Bentuk-Bentuk Proposal
       Berdasarkan bentuknya proposal dapat dibedakan yaitu proposal berbentuk formal, semi formal dan non formal.

2.2.1 Proposal berbentuk formal
       Proposal berbentuk formal sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu:
  1. Bagian pelengkap pendahuluan, yang terdiri atas sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar (abstrak), daftar isi, dan penegasan permohonan.
  2. Isi proposal, terdiri dari pembatasan masalah, latar belakang, tujuan, luas-lingkup, dasar (anggapan dasar) metodologi, fasilitas, personalia (panitia) keuntungan dan kerugian waktu, dan biaya.
  3. Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel dan sebagainya.

2.2.2 Proposal semiformal dan nonformal
       Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
       Isi sebuah proposal ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks, seperti yang terdapat dalam bentuk formal diatas, sedangkan isi proposal yang sederhana hanya meliputi:
a. Nama kegiatan
       Kegiatan yang ditulis harus jelas. Secara eksplisit nama kegiatan tersebut merupakan judul proposal. Bagian ini mengandung jenis kegiatan apa yang akan dilakukan. Judul tersebut juga harus memuat tema/jiwa yang menjadi semangat kegiatan.
b. Latar Belakang Kegiatan
       Latar belakang kegiatan sering disebut sebagai “dasar pemikiran” atau alasan kita tertarik melakukan kegiatan. Hal-hal yang dipaparkan merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa kegiatan ini perlu diadakan. Latar belakang juga dapat disejajarkan dengan latar belakang masalah dalam karya ilmiah. Pertanyaan yang sangat perlu ditekankan dalam hal ini adalah “mengapa” bukan “untuk” apa?
c. Tujuan Kegiatan
       Bagian ini merupakan jawaban atas latar belakang kegiatan. Tujuan dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga tampak jelas manfaat kegiatan. Oleh karena itu, pada bagian ini biasanya berjudul tujuan dan manfaat kegiatan. Tujuan yang ingin dicapai biasanya dinyatakan dengan tujuan umum dan tujuan khusus.
d. Manfaat Kegiatan
       Bagian ini merupakan sesuatu yang dapat diperoleh atau dirasakan oleh sebagai pihak setelah tujuan yang dicapai sudah terwujud. Biasanya yang memperoleh manfaat itu dinyatakan sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis.
e. Ruang Lingkup Kegiatan
       Bagian ini mengemukakan populasi atau subyek penelitian dan lokasi penelitian yang biasa disebut obyek sasaran. Dalam menjelaskan bagian ini penulis mengungkapkan secara singkat tentang maksud utamanya dalam menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan.
f. Penyelenggaraan atau Kepanitiaan
       Bagian ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan kegiatan. Jika semakin rinci dan jelas, semakin baik pula proposal tersebut. Penyelenggaraan ini mencakup lingkup kegiatan, syarat-syarat pendaftaran, waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan. Kepanitiaan memuat orang-orang yang terlibat sebagai pelaksanaan kegiatan. Orang-orang tersebut meliputi pelindung, penanggung jawab, pembina, ketua umum, ketua pelaksana, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi.
g. Perencanaan Anggaran
       Bagian ini merencanakan anggaran biaya yang ditulis secara logis dan realisis. Anggaran yang terlalu kecil/besar akan menimbulkan tanda tanya bagi pihak yang memberi izin pelaksanaan kegiatan. Pada bagian ini juga dilengkapi sumber dana yang digali untuk mencukupi biaya yang hendak digunakan. Antara anggaran dan sumber dana diharapkan seimbang.
h. Penutup
       Bagian akhir proposal berisi harapan dan permohonan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

2.3 Macam-Macam Proposal
2.3.1 Proposal kegiatan
       Proposal kegiatan adalah suatu pengajuan atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan tertentu untuk melakukan perencanaan kegiatan. Dalam proposal kegiatan termuat sebagai berikut:
A. Bagian awal
     Pada bagian awal proposal berisi hal-hal berikut
     - Halaman Sampul
     - Logo
     - Halaman Judul
     - Lembar Persetujuan
     - Kata Pengantar
     - Daftar Isi (bila lebih 15 halaman)
B. Bagian Inti
     Bagian inti proposal meliputi hal-hal berikut
     - Judul Proposal (nama kegiatan)
     - Latar Belakang
     - Tujuan Kegiatan
     - Manfaat Kegiatan
     - Ruang Lingkup Kegiatan
     - Teknik Penyelenggaraan
     - Susunan Kepanitiaan
     - Perencanaan Anggaran
     - Sumber Dana
C. Bagian Penutup
     Bagian penutup proposal meliputi hal-hal berikut
     - Simpulan dan Saran
     - Lampiran   

2.3.2 Proposal Penelitian
       Secara singkat mendefinisikan masalah penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diusahakan untuk ditemukan jawabannya. Pertanyaan yang muncul tidak senantiasa berkaitan dengan sesuatu yang salah dengan kondisi yang ada pada saat ini dan membutuhkan perbaikan secepat mungkin, tetapi lebih menekankan pada situasi yang menenunjukkan adanya perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal yang diinginkan (Supramono dan Utami, Intiyas. 2004: 15-109). . Dalam proposal penelitian termuat unsure-unsur sebagai berikut:
A. judul
     - Pernyataan yang singkat dan padat, namun mampu memberikan gambaran pokok pembahasan penelitian.

B. Latar Belakang
     - Latar belakang masalah merupakan penjelasan yang menimbulkan situasi problematik sehingga menjadi dasar pijakan perumusan masalah penelitian. Dengan demikian latar belakang masalah akan memberikan informasi mengapa peneliti tertarik untuk mengangkat masalah penelitian tertentu.

C. Masalah/Persoalan Penelitian
     - Perumusan masalah adalah hulu dari proposal penelitian karena akan mempengaruhi desain unsur-unsur penelitian berikutnya, karena itu konsep-konsep kunci dan sifat hubungan antar konsep tersebut harus dikemukakan dengan jelas dan tegas. Masalah penelitian adalah sebuah pernyataan yang merupakan perasaan atau simpulan dari uraian tentang situasi prolematika.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
     - Tujuan penelitian merupakan hal spesifik yang diinginkan dari kegiatan penelitian berdasarkan rumusan masalah. Oleh sebab itu, tujuan penelitian, rumusan masalah penelitian serta kesimpulan dari hasil analisis, harus sinkron.

E. Rerangka Teoritis
     - Setelah peneliti merumuskan masalah ataupun persoalan penelitian, langkah berikut yang perlu ditempuh dalam mendesain proposal penelitian adalah membangun rerangka teoritis berupa landasan konseptual untuk menjawab masalah ataupun persoalan penelitian.
       Dalam menyusun rerangka teoritis, harus dicermati keterkaitan antara topik proposal penelitian, tujuan penelitian dengan rerangka teoritis yang akan disusun. Terdapat tiga tahapan tujuan penelitian yaitu pertama, untuk menjajagi, menemukan atau mengangkat problematik baru; kedua, untuk mendeskripsikan suatu fenomena; dan ketiga,  untuk menguji hipotesis.
       Rerangka teoritis tidak berarti selalu membangun sesuatu teori baru, tetapi kemungkinan mengidentifikasi konsep-konsep kunci dan memberikan penalaran atas konsep kunci berupa uraian-uraian yang dapat digunakan untuk membantu memberikan jawaban masalah penelitian secara teoritis.
a. Konsep atau variable
       Konsep adalah abstraksi yang mewakili suatu obyek atau fenomena. Kinerja perusahaan, pendapatan, biaya, return saham, merupakan beberapa contoh konsep yang sering digunakan dalam studi akuntansi dan keuangan.
Fungsi konsep antara lain:
  1. Sebagai fondasi komonikasi, tanpa adanya konsep yang telah disepakati bersama akan sulit menjalin komonikasi atau menyampaikan gagasan kepada orang lain.
  2. Elemen utama dari teori atau model, dengan cara menata proposisi ke dalam suatu rangkaian terpadu, sementara proposisi adalah kesimpulan yang menunjukkan hubungan antar konsep, misalnya hubungan antara konsep iklim kerja dan produktivitas.
b. Hipotesis
       Hipotesis merupakan harapan peneliti berkenaan dengan hubungan antara dua atau lebih variable yang kebenarannya perlu diuji lebih lanjut melalui pengumpulan data.
       Perumusan hipotesis harus didasarkan pada penalaran yang mampu memberikan penjelasan yang rasional (reasonable explanation), karena itu perlu menelusuri teori tertentu atau hasil-hasil penelitian sebelumnya melalui tinjauan literatur untuk mendapatkan arahan mengenai jenis variable dan sifat hubungannya yang harus mendapat perhatian oleh peneliti.
c. Model
       Tidak jarang proposal penelitian mengajukan masalah penelitian yang melibatkan hubungan antarvariable yang kompleks sehingga perlu dibangun rerangka pikir atau teoritis yang mampu memberi jawaban sementara atas masalah penelitian yang lebih utuh melalui sebuah model. Ghauri (1995) mengatakan model adalah representasi penyederhanaan dari hubungan antarvariable.
       Tujuan mendesain suatu model baik dengan struktur sederhana atau kompleks adalah dalam rangka penggambaran, penjelasan, prediksi dan arahan suatu aktivitas.
a)      Menggambarkan suatu obyek atau fenomena. Misalnya, struktur organisasi merupakan model sederhana yang mempunyai tujuan untuk menggambarkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing posisi/jabatan yang ada dalam suatu perusahaan
b)      Menjelaskan obyek atau fenomena. Misalnya melalui model keputusan pembelian, peneliti ingin menjelaskan mengapa konsumen melakukan pembelian produk tertentu.
c)      Membuat prediksi. Banyak penelitian akuntansi dan keuangan diarahkan untuk kepentingan prediksi atau peramalan. Misalnya model permintaan untuk digunakan membuat peramalan atas permintaan produk didaerah tertentuberdasarkan faktorharga produk bersangkutan, harga barang substitusi, tingkat pendapatan penduduk, dan permintaan tahun sebelumnya.
d)     Penyusunan suatu model diarahkan untuk kepentingan pembuatan keputusan tertentu, misalnya keputusan membeli atau membuat sendiri (make or buy decision).
d. Tinjauan literatur
       Tinjauan literatur bukan hanya sekedar meringkas berbagai buku, artikel, tetapi melibatkan identifikasi dan analisis secara sistematis sehinggan mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan “What has been done and what needs to be done?” Hal ini berarti tinjauan literatur dapat menjadi landasan untuk menyusun masalah penelitian yang relevan dan signifikan.
       Langkah pertama melakukan tinjauan literatur adalah mengidentifikasi berbagai meterial baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang kemungkinan memuat informasi berkaitan dengan topik yang diminati. Langkah kedua, menyeleksi artikel, dan langkah berikutnya memaparkan tinjauan literatur.
e. Sumber acuan dan kutipan
       Pemaparan semua sumber acuan dan kutipan yng digunakan dalam tinjauan literatur perlu memperhatikan pedoman tata tulis. Misalnya nama penulis (tidak disebutkan secara lengkap tetapi hanya nama keluarga atau nama belakang  dan tanpa gelar akademik) dan tahun publikasi harus ditempatkan dalam urutan tertentu. Sedangkan kata-kata yang sering digunakan untuk kutipan antara lain: menunjukkan, memberi bukti, menjelaskan, mengungkapkan, menyarankan, mengakui, menyimpulkan, mendukung, menolak dan berpendapat.

F. Sampel
     - Menyangkut jumlah sample yang diambil dan jenis sampling yang dipilih.

G. Pengukuran
     - Operasionalisasi konsep-konsep kunci yang menjadi dasar dalam menyusun instrument penelitian.
H. Data
     - Meliputi jenis data, sumber data, da teknik pengumpulan data.

I. Teknik Analisis
     - Alat yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan data dapat berupa statistika, mulai dari statistika deskriptif hingga multivariate analysis.

 J. Agihan Waktu dan Anggaran
     - Penentuan agihan waktu secara realistis adalah sangat penting untuk mengetahui kapan aktivitas penelitian tertentu.

2.4 Metode Penelitian
       Untuk menjawab masalah penelitian yang dijabarkan lebih lanjut dalam persoalan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian yang menunjuk pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian tersebut.

2.4.1 Unsur metode penelitian
       Terdapat beberapa variasi unsur metode penelitian yang dijumpai dalam proposal penelitian akuntansi dan keuangan. Metode penelitian hendaknya mampu memaparkan beberapa hal. Pertama, rencana untuk memilih jenis dan sumber data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian. Kedua, cara yang digunakan untuk memperoleh data. Ketiga, cara menyajikan data untuk menjawab masalah penelitian.








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
        Proposal (usulan) adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
        Secara konkret proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan (proyek) yang bersifat formal. Proyek yang dimaksud dapat mengenai pekerjaan fisik, seperti pembangunan gedung dan dapat pula membenahi pekerjaan nonfisik. Misalnya proyek pemberantasan huruf.

3.1.1 Sistematika penyusunan proposal
a)   Latar belakang masalah
b)      Perumusan masalah
c)      Tujuan penelitian
d)     Manfaat penelitian Lingkup penelitian
















DAFTAR PUSTAKA

Maimunah, Siti Annijat. 2005. Bahan Ajar Bahasa Indonesia Untuk Pergururuan Tinggi, Malang: UIN Malang.

Ramelan dan Kasidi, Sugianto. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia, MGMP Basasin, Malang.

Supramono dan Utami, Intiyas. 2004. Akuntansi & Keuangan, ANDI, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar