BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penulisan proposal
merupakan suatu penulisan rencana kerja yang disusun secara sistematis yang
terperinci untuk suatu kegiatan. Proposal biasanya disusun untuk melengkapi
tugas-tugas ujian matakuliah tertentu atau untuk memberikan pengajuan tentang
suatu rencana kegiatan kepada pihak tertentu.
Penulisan proposal
tentu saja diperlukan teknik-teknik ataupun metode agar proposal bisa menjadi
teratur dan sempurna. Oleh karena itu, teknik penulisan proposal sangat penting
sekali.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
ini sebagai berikut:
- Apa pengertian proposal?
- Apa saja bentuk-bentuk proposal dan macam-macamnya?
- Bagaimana masalah penelitian dan rumusan-rumusannya?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka tujuan proposal ini sebagai berikut:
- Agar dapat mengetahui pengertian proposal
- Agar dapat mengetahui bentuk-bentuk dan macam-macam proposal
- Agar dapat mengetahui bagaimana masalah penelitian dan rumusan-rumusannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proposal
Proposal (usulan) adalah suatu saran atau
permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan
suatu pekerjaan (Ramelan dan Kasidi, Sugianto. 2006: 24).
Secara konkret proposal
adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu
kegiatan (proyek) yang bersifat formal. Proyek yang dimaksud dapat mengenai
pekerjaan fisik, seperti pembangunan gedung dan dapat pula membenahi pekerjaan
nonfisik. Misalnya proyek pemberantasan huruf.
2.2 Bentuk-Bentuk Proposal
Berdasarkan bentuknya
proposal dapat dibedakan yaitu proposal berbentuk formal, semi formal dan non
formal.
2.2.1 Proposal berbentuk formal
Proposal berbentuk
formal sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu:
- Bagian pelengkap pendahuluan, yang terdiri atas sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar (abstrak), daftar isi, dan penegasan permohonan.
- Isi proposal, terdiri dari pembatasan masalah, latar belakang, tujuan, luas-lingkup, dasar (anggapan dasar) metodologi, fasilitas, personalia (panitia) keuntungan dan kerugian waktu, dan biaya.
- Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel dan sebagainya.
2.2.2 Proposal semiformal dan nonformal
Proposal semiformal dan
nonformal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
Isi sebuah proposal ada
yang sederhana dan ada pula yang kompleks, seperti yang terdapat dalam bentuk
formal diatas, sedangkan isi proposal yang sederhana hanya meliputi:
a. Nama kegiatan
Kegiatan yang ditulis
harus jelas. Secara eksplisit nama kegiatan tersebut merupakan judul proposal.
Bagian ini mengandung jenis kegiatan apa yang akan dilakukan. Judul tersebut
juga harus memuat tema/jiwa yang menjadi semangat kegiatan.
b. Latar Belakang Kegiatan
Latar belakang kegiatan
sering disebut sebagai “dasar pemikiran” atau alasan kita tertarik melakukan
kegiatan. Hal-hal yang dipaparkan merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa
kegiatan ini perlu diadakan. Latar belakang juga dapat disejajarkan dengan
latar belakang masalah dalam karya ilmiah. Pertanyaan yang sangat perlu
ditekankan dalam hal ini adalah “mengapa” bukan “untuk” apa?
c. Tujuan Kegiatan
Bagian ini merupakan
jawaban atas latar belakang kegiatan. Tujuan dapat dijabarkan lebih lanjut
sehingga tampak jelas manfaat kegiatan. Oleh karena itu, pada bagian ini
biasanya berjudul tujuan dan manfaat kegiatan. Tujuan yang ingin dicapai
biasanya dinyatakan dengan tujuan umum dan tujuan khusus.
d. Manfaat Kegiatan
Bagian ini merupakan
sesuatu yang dapat diperoleh atau dirasakan oleh sebagai pihak setelah tujuan
yang dicapai sudah terwujud. Biasanya yang memperoleh manfaat itu dinyatakan
sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis.
e. Ruang Lingkup Kegiatan
Bagian ini mengemukakan
populasi atau subyek penelitian dan lokasi penelitian yang biasa disebut obyek
sasaran. Dalam menjelaskan bagian ini penulis mengungkapkan secara singkat
tentang maksud utamanya dalam menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan.
f. Penyelenggaraan atau Kepanitiaan
Bagian ini mencakup
hal-hal yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan kegiatan. Jika semakin rinci
dan jelas, semakin baik pula proposal tersebut. Penyelenggaraan ini mencakup
lingkup kegiatan, syarat-syarat pendaftaran, waktu pelaksanaan dan tempat
kegiatan. Kepanitiaan memuat orang-orang yang terlibat sebagai pelaksanaan
kegiatan. Orang-orang tersebut meliputi pelindung, penanggung jawab, pembina,
ketua umum, ketua pelaksana, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi.
g. Perencanaan Anggaran
Bagian ini merencanakan
anggaran biaya yang ditulis secara logis dan realisis. Anggaran yang terlalu
kecil/besar akan menimbulkan tanda tanya bagi pihak yang memberi izin
pelaksanaan kegiatan. Pada bagian ini juga dilengkapi sumber dana yang digali
untuk mencukupi biaya yang hendak digunakan. Antara anggaran dan sumber dana
diharapkan seimbang.
h. Penutup
Bagian akhir proposal berisi harapan dan
permohonan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik.
2.3 Macam-Macam Proposal
2.3.1 Proposal kegiatan
Proposal kegiatan
adalah suatu pengajuan atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan
tertentu untuk melakukan perencanaan kegiatan. Dalam proposal kegiatan termuat
sebagai berikut:
A. Bagian awal
Pada bagian awal proposal
berisi hal-hal berikut
- Halaman Sampul
- Logo
- Halaman Judul
- Lembar Persetujuan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi (bila lebih
15 halaman)
B. Bagian Inti
Bagian inti proposal
meliputi hal-hal berikut
- Judul Proposal (nama
kegiatan)
- Latar Belakang
- Tujuan Kegiatan
- Manfaat Kegiatan
- Ruang Lingkup Kegiatan
- Teknik Penyelenggaraan
- Susunan Kepanitiaan
- Perencanaan Anggaran
- Sumber Dana
C. Bagian Penutup
Bagian penutup proposal
meliputi hal-hal berikut
- Simpulan dan Saran
- Lampiran
2.3.2 Proposal Penelitian
Secara singkat
mendefinisikan masalah penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diusahakan
untuk ditemukan jawabannya. Pertanyaan yang muncul tidak senantiasa berkaitan
dengan sesuatu yang salah dengan kondisi yang ada pada saat ini dan membutuhkan
perbaikan secepat mungkin, tetapi lebih menekankan pada situasi yang
menenunjukkan adanya perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal yang
diinginkan (Supramono dan Utami, Intiyas. 2004: 15-109). . Dalam proposal
penelitian termuat unsure-unsur sebagai berikut:
A. judul
- Pernyataan yang singkat
dan padat, namun mampu memberikan gambaran pokok pembahasan penelitian.
B. Latar Belakang
- Latar belakang masalah
merupakan penjelasan yang menimbulkan situasi problematik sehingga menjadi
dasar pijakan perumusan masalah penelitian. Dengan demikian latar belakang
masalah akan memberikan informasi mengapa peneliti tertarik untuk mengangkat
masalah penelitian tertentu.
C. Masalah/Persoalan Penelitian
- Perumusan masalah
adalah hulu dari proposal penelitian karena akan mempengaruhi desain
unsur-unsur penelitian berikutnya, karena itu konsep-konsep kunci dan sifat
hubungan antar konsep tersebut harus dikemukakan dengan jelas dan tegas.
Masalah penelitian adalah sebuah pernyataan yang merupakan perasaan atau
simpulan dari uraian tentang situasi prolematika.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
- Tujuan penelitian
merupakan hal spesifik yang diinginkan dari kegiatan penelitian berdasarkan
rumusan masalah. Oleh sebab itu, tujuan penelitian, rumusan masalah penelitian
serta kesimpulan dari hasil analisis, harus sinkron.
E. Rerangka Teoritis
- Setelah peneliti
merumuskan masalah ataupun persoalan penelitian, langkah berikut yang perlu
ditempuh dalam mendesain proposal penelitian adalah membangun rerangka teoritis
berupa landasan konseptual untuk menjawab masalah ataupun persoalan penelitian.
Dalam menyusun rerangka
teoritis, harus dicermati keterkaitan antara topik proposal penelitian, tujuan
penelitian dengan rerangka teoritis yang akan disusun. Terdapat tiga tahapan
tujuan penelitian yaitu pertama, untuk menjajagi, menemukan atau
mengangkat problematik baru; kedua, untuk mendeskripsikan suatu
fenomena; dan ketiga, untuk
menguji hipotesis.
Rerangka teoritis tidak
berarti selalu membangun sesuatu teori baru, tetapi kemungkinan
mengidentifikasi konsep-konsep kunci dan memberikan penalaran atas konsep kunci
berupa uraian-uraian yang dapat digunakan untuk membantu memberikan jawaban
masalah penelitian secara teoritis.
a. Konsep atau variable
Konsep adalah abstraksi
yang mewakili suatu obyek atau fenomena. Kinerja perusahaan, pendapatan, biaya,
return saham, merupakan beberapa contoh konsep yang sering digunakan dalam
studi akuntansi dan keuangan.
Fungsi konsep antara lain:
- Sebagai fondasi komonikasi, tanpa adanya konsep yang telah disepakati bersama akan sulit menjalin komonikasi atau menyampaikan gagasan kepada orang lain.
- Elemen utama dari teori atau model, dengan cara menata proposisi ke dalam suatu rangkaian terpadu, sementara proposisi adalah kesimpulan yang menunjukkan hubungan antar konsep, misalnya hubungan antara konsep iklim kerja dan produktivitas.
b. Hipotesis
Hipotesis merupakan
harapan peneliti berkenaan dengan hubungan antara dua atau lebih variable yang
kebenarannya perlu diuji lebih lanjut melalui pengumpulan data.
Perumusan hipotesis
harus didasarkan pada penalaran yang mampu memberikan penjelasan yang rasional
(reasonable explanation), karena itu perlu menelusuri teori tertentu atau
hasil-hasil penelitian sebelumnya melalui tinjauan literatur untuk mendapatkan
arahan mengenai jenis variable dan sifat hubungannya yang harus mendapat
perhatian oleh peneliti.
c. Model
Tidak jarang proposal
penelitian mengajukan masalah penelitian yang melibatkan hubungan antarvariable
yang kompleks sehingga perlu dibangun rerangka pikir atau teoritis yang mampu
memberi jawaban sementara atas masalah penelitian yang lebih utuh melalui
sebuah model. Ghauri (1995) mengatakan model adalah representasi penyederhanaan
dari hubungan antarvariable.
Tujuan mendesain suatu
model baik dengan struktur sederhana atau kompleks adalah dalam rangka
penggambaran, penjelasan, prediksi dan arahan suatu aktivitas.
a)
Menggambarkan suatu obyek atau
fenomena. Misalnya, struktur organisasi merupakan model sederhana yang
mempunyai tujuan untuk menggambarkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
posisi/jabatan yang ada dalam suatu perusahaan
b)
Menjelaskan obyek atau
fenomena. Misalnya melalui model keputusan pembelian, peneliti ingin
menjelaskan mengapa konsumen melakukan pembelian produk tertentu.
c)
Membuat prediksi. Banyak
penelitian akuntansi dan keuangan diarahkan untuk kepentingan prediksi atau
peramalan. Misalnya model permintaan untuk digunakan membuat peramalan atas
permintaan produk didaerah tertentuberdasarkan faktorharga produk bersangkutan,
harga barang substitusi, tingkat pendapatan penduduk, dan permintaan tahun
sebelumnya.
d)
Penyusunan suatu model
diarahkan untuk kepentingan pembuatan keputusan tertentu, misalnya keputusan
membeli atau membuat sendiri (make or buy decision).
d. Tinjauan literatur
Tinjauan literatur
bukan hanya sekedar meringkas berbagai buku, artikel, tetapi melibatkan
identifikasi dan analisis secara sistematis sehinggan mampu memberikan jawaban
terhadap pertanyaan “What has been done and what needs to be done?”
Hal ini berarti tinjauan literatur dapat menjadi landasan untuk menyusun
masalah penelitian yang relevan dan signifikan.
Langkah pertama
melakukan tinjauan literatur adalah mengidentifikasi berbagai meterial baik
yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang kemungkinan memuat
informasi berkaitan dengan topik yang diminati. Langkah kedua, menyeleksi
artikel, dan langkah berikutnya memaparkan tinjauan literatur.
e. Sumber acuan dan kutipan
Pemaparan semua sumber
acuan dan kutipan yng digunakan dalam tinjauan literatur perlu memperhatikan
pedoman tata tulis. Misalnya nama penulis (tidak disebutkan secara lengkap
tetapi hanya nama keluarga atau nama belakang
dan tanpa gelar akademik) dan tahun publikasi harus ditempatkan dalam
urutan tertentu. Sedangkan kata-kata yang sering digunakan untuk kutipan antara
lain: menunjukkan, memberi bukti, menjelaskan, mengungkapkan, menyarankan,
mengakui, menyimpulkan, mendukung, menolak dan berpendapat.
F. Sampel
- Menyangkut jumlah
sample yang diambil dan jenis sampling yang dipilih.
G. Pengukuran
- Operasionalisasi
konsep-konsep kunci yang menjadi dasar dalam menyusun instrument penelitian.
H. Data
- Meliputi jenis data,
sumber data, da teknik pengumpulan data.
I. Teknik Analisis
- Alat yang digunakan
untuk mengolah dan menyajikan data dapat berupa statistika, mulai dari
statistika deskriptif hingga multivariate analysis.
J. Agihan Waktu dan Anggaran
- Penentuan agihan waktu
secara realistis adalah sangat penting untuk mengetahui kapan aktivitas
penelitian tertentu.
2.4 Metode Penelitian
Untuk menjawab masalah
penelitian yang dijabarkan lebih lanjut dalam persoalan penelitian, diperlukan
suatu metode penelitian yang menunjuk pada cara yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
2.4.1 Unsur metode penelitian
Terdapat beberapa variasi unsur metode penelitian yang dijumpai
dalam proposal penelitian akuntansi dan keuangan. Metode penelitian hendaknya
mampu memaparkan beberapa hal. Pertama, rencana untuk memilih jenis dan
sumber data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian. Kedua,
cara yang digunakan untuk memperoleh data. Ketiga, cara menyajikan data
untuk menjawab masalah penelitian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proposal (usulan) adalah suatu saran atau
permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan
suatu pekerjaan.
Secara konkret proposal adalah rencana kerja
yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan (proyek)
yang bersifat formal. Proyek yang dimaksud dapat mengenai pekerjaan fisik,
seperti pembangunan gedung dan dapat pula membenahi pekerjaan nonfisik.
Misalnya proyek pemberantasan huruf.
3.1.1 Sistematika penyusunan proposal
a) Latar
belakang masalah
b)
Perumusan masalah
c)
Tujuan penelitian
d)
Manfaat penelitian Lingkup
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Maimunah, Siti Annijat. 2005. Bahan Ajar Bahasa Indonesia
Untuk Pergururuan Tinggi, Malang: UIN Malang.
Ramelan dan Kasidi, Sugianto. 2006. Bahasa dan Sastra
Indonesia, MGMP Basasin, Malang.
Supramono dan Utami, Intiyas. 2004. Akuntansi & Keuangan,
ANDI, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar