PERKEMBANGAN
MINAT-MINAT SOSIAL YANG UMUM DAN INTELEK REMAJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa remaja, yang
berlangsung dari saat individu menjadi matang secara seksual sampai usia
delapan belas tahun usia kematangan yang resmi dibagi dalam awal masa remaja,
yang, berlangsung sampai usia 17 tahun dan akhir masa remaja yang berlangsung
sampai usia kematangan yang resmi. Ini merupakan masa yang penting dalam
rentang kehidupan suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia
bermasalah, saat individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak
realistik dan ambang dewasa.
Meskipun pertumbuhan
fisik masih belum selesai pada saat masa puber berakhir, tingkat kecakapannya
berkurang dalam masa remaja dan perubahan-perubahan yang terjadi sekarang
adalah perubahan-perubahan internal tidak banyak lagi perubahan-perubahan
eksternal. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh seks dan usia kematangan sehingga
banyak menimbulkan keperihatinan bagi anak laki-laki dan anak perempuan.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang di maksud pengertian remaja?
- Bagaimana perkembangan masa remaja?
- Apa saja minat-minat sosial yang umum pada masa remaja?
- Bagaimana perkembangan intelek remaja?
1.3 Tujuan Masalah
- Untuk mengetahui pengertian remaja
- Untuk mengetahui perkembangan masa remaja
- untuk mengetahui minat-minat sosial pada masa remaja
- Untuk mengetahui bagaimana perkembangan intelek remaja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata
latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat
yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon, bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Borring E.G, mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk, menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang mandiri. Neidahart, menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank, bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat, mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang. Erikson, menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir. Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.[1]
Borring E.G, mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk, menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang mandiri. Neidahart, menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank, bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat, mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang. Erikson, menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir. Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.[1]
2.2 PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Remaja sebagai periode
tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relative baru dalam
kajian psikologi. Di Negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan “adolescere”
(kata bendanya adolescentia = remaja), yang berarti tumbuh menjadi
dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa.
Terlepas dari kesulitan
untuk merumuskan devinisi dan menentukan batas-batas akhir masa remaja, namun
dewasa ini istilah “adolesen”, atau remaja telah digunakan secara luas untuk
menggunakan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa,
yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif
dan sosial, batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan
atas tiga yaitu : 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan,
dan 18-21 tahun = masa remaja akhir. Akan tetapi, Monks, knoers dan Hadinoto,
(2001) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu: 1) masa pra remaja atau
pra-pubertas (10-12 tahun), 2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun), 3)
masa remaja pertengahan (15-18 tahun), dan 4) masa remaja akhir (18-21). Remaja
awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa adolesen.
Ø
Pertumbuhan Fisik
Perubahan-perubahan
fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak
terhadap perubahan-perubahan psikologis (Sarwono, 1994). Pada mulanya,
tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas.
Dalam konteks ini, kematangan organ-organ seks dan kemampuan reproduktif
bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami
pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan
pertumbuhan), diman aterjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh
bagian dan dimensi badan. Pertumbuhan cepat bagi anak perempuan terjadi 2 tahun
lebih awal dari anak laki-laki.
Berikut
ini akan dijelaskan beberapa dimensi perubahan fisik yang terjadi selama masa
remaja tersebut, diantaranya adalah :
1. Perubahan dalam Tinggi dan Berat
Tinggi
rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59
atau 60 inci. Tetapi pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja laki-laki
adalah 69 inci, sedangkan tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inci.
Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11 atau 12 untuk anak
perempuan dan 2 tahun kemudian untuk anak laki-laki. Dalam tahun itu tinggi
kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak
laki-laki bertambah lebih dari 4 inci.
2. Perubahan dalam Proporsi Tubuh
Dengan
pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa remaja
juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya
terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar. Perubahan proporsi tubuh
yang tidak seimbang menyebabkan remaja merasa kaku dan canggung, serta khawatir
bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.
3. Perubahan Pubertas
Pubertas
(puberty) ialah suatu priode dimana kematangan kerangka dan seksual
terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja. Kematangan seksual
merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
remaja, yang ditandai dengan perubahan pada cirri-ciri seks primer (primary
sex characteristics) dan cirri-ciri seks sekunder (secondary sex
characteristics). Meskipun perkembangan ini biasanya mengikuti suatu urutan
tertentu, namun urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap anak, dan
terdapat perbedaan individual dalam umur dari perubahan-perubahan tersebut.
a) Perubahan Ciri-ciri Seks Primer
Pada
ciri-ciri seks primer menunjukkan pada organ tubuh yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi.
b) Perubahan Ciri-ciri Seks Sekunder
ciri-ciri
seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan
dengan proses produksi, namun merupakan tanda-tanda yang membedakan antara
laki-laki dan perempuan. Tanda-tanda jasmaniah ini muncul sebagai konsekuensi
dari berfungsinya hormon-hormon. Seperti pada anak laki-laki bertumbuhnya kumis
dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, dan lain sebaginya. [2]
Ø Perubahan
Fisik Selama Masa Remaja Menurut B. Hurlock
1.
Perubahan Eksternal
1.
Tinggi, Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang
matang antara usia 17 dan 18, dan Rata-rata anak laki-laki setahun sesudahnya.
2.
Berat, Perubahan Berat badan mengikuti jadwal yang sama
dengan perubahan tinggi.
3.
Proporsi Tubuh,
Berbagai anggota Tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik,
misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi
kelihatan terlalu panjang.
4.
Organ Seks, Baik organ seks pria maupun wanita mencapai
ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai
beberapa tahu kemudian.
5.
cirri-ciri seks skunder, yang utama berada pada tingkat
perkembangan yang matang pada akhir masa
remaja.
2.
Perubahan Internal
1.
Sistem Pencernaan, Perut menjadi lebih panjang dan
tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah pnjang dan bertambah besar,
otot-oto diperut dan dinding-dinding usus menjdi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan
kerongkongan bertmbah panjang.
2.
Sistem peredaran Darah, Jantung tumbuh pesat selama
masa remaja pada usia 17 atau 18.
3.
Sistem pernapasan, kapasitas paru-paru anak perempuan
hampir matang pada usia 17 tahun, anak laki-laki mencapai tingkat kematangan
beberapa tahun kemudian.
4.
Siste Endokrin, Kegiatan gonad yang meningkat pada masa
puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada
awal masa puber.
5.
Jaringan Tubuh, perkembanngan kerangka berhenti
rata-rata usia 18.
2.3 KEADAAN EMOSI SELAMA MASA REMAJA
Masa Remaja dianggap sebagai periode
” badai dan tekanan” suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat
dari perubahan fisik dan kelenjar. Meskipun Emosi Remaja sering kali ssangat
kuat tidak terkendali dan tampaknya irasional tetapi pada umumnya dari tahun
ketahun terjadi perbaikan perilaku emosional, menurut Gesell dan kawan-kawan remaja 14 tahun seri ng kali mudah marah,
mudah di rangsang dan emosinya cenderung meledak, tidak berusaha mengendalikan
perasaannya. Sebaliknya remaja 16 tahun mengatakan bahwa mereka “tidak punya
keprihatinan” jadi adanya baadai dan tekanan dalam periode ini berkurang
menjelang berakhirnya awal remaja.
2.4 PERUBAHAN SOSIAL
Salah satu tugas perkembangan masa
remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian social. Remaja
harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dengan hubungan yang sebelumnya
belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga da n
sekolah.
Untuk mencapai tujuan dari pola
sosialisasi dewasa, remaja harus membuat bnyak penyesuaian baru. Yang
terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh
kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku social pengelompokan social yang
baru, nlai-nilai baru dalam selejsi persahabatan, nilai-nilai baru dalam
dukungan dan penolakan social dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin.
Pengelompokan
Sosial Remaja
- Teman Dekat, Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesame seks yang mempunyai minay dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang juga bertengkar.
- Kelompok Kecil, Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.
- Kelompok Besar,Kelompok besar, yang terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan peserta dan berkancan. Karena kelompok ini besar, maka penyusuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehinga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara mereka.
- Kelompok Yang Terorganisasi, Kelompok pemuda yang dibinah oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan social para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas atau tuju belas tahun.
- Kelompok Geng, Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng. Anggota geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku antisocial.
2.5 MINAT-MINAT SOSIAL YANG UMUM PADA
REMAJA
·
Minat
Pribadi
Minat pada diri sendiri merupakan
minat yang terkuat dikalangan orang muda. Adapun sebabnya adalah bahwa mereka
sadar bahwa dukungan social sangat besar di pengruhi oleh penampilan diri dan
mengetahui bahwa kelompok social menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang
dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan social dan banyaknya uang yanga di
belanjakan. Ini adalah “symbol status” yang mengangkat wibawa remaja diantara
teman-teman sebaya dan memperoleh dukungan social yang lebih besar.
1.
Minat pada penampilan diri, Minat ini tidak hanya
mencakup pakaian tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapian, daya tarik
dan bentuk tubuh yang sesuai dengan seksnya, Cross dan Cross menerangkan
mengapa penampilan begitu penting sehingga menimbulkan minat pribadi yang kuat.
Menurut mereka, “kecantikan dan daya tarik fisik sangat penting bagi umat
manusia. Dukungan social, popularitas, pemilihan teman hidup dan karir
dipengarui oleh daya tarik seseorang”.
2.
Minat pada pakaian, karena penyesuaian diri pribadi dan
penyesuaian sangat dipengarui oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian,
maka sebagian besar Remaj berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan
menghendaki kelompok dalam hal berpakaian. Seperti ditunjukkan oleh Ryan,
“Salah satu persyaratan utama dealam hal berpakaian bagi Orang muda adalah
bahwa pakaian yang dikenakan harus disetujuoi oleh kelompok”.
3.
Minat pada prestasi, prestesi yang baik dapat
memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi,
baik dalam olah raga, tugas-tugas sekolah maupun berbagai kegiatan social,
menjadi mint yng kuat sepanjang masa Remaja.
4.
Minat pada kemandirian, Kegiatan ini yang kuart untuk
mandiri berkembang pada masa awal remaja dan mencapai puncaknya menjelang
periode ini berakhir.
5.
Minat Pada Uang, Semua Remaja lambat atau cepat akan
menemukan bahwa Uang adalah kunci kebebasan.
6.
Minat Pendidikan, pada Umumnya Remaja muda suka
mengeluh tentang sekolah dan tentang larangan-larangan, pekerjaan Rumah,
kursus-kursus wajib, makanan dikantin, dan cara pengelolaan sekolah. Dan
Faktot-faktor yang mempengarui sikap remaja terhadap pendidikan diantaranya
adalah:
·
Sikap teman Sebaya
·
Sikap Orang tua.
·
Nilai-nlai.
·
Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata
pelajaran.
·
Sikap terhadap Guru-guru.
·
Keberhasilan dalm berbagi ekstrakurikuler.
·
Derajat dukungan social diantara teman-teman
sekelas.[3]
2.6
PENGERTIAN INTELEK
Istilah intelek berarti kekuatan
mental yang menyebabkan manusia dapat berfikir aktivitas yang berkenaan dengan
proses berfikir, atau kecakapan tinggi untuk berfikir. Menurut kamus Webster
New World Distionary of The American languge, istilah intelek, berarti :
1.
kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti,
kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan perbedaan-perbedaan dan sebagainya.
2.
kecakapan mental yang besar, sangat intellejensi
3.
pikiran atau intelijensi/intellegenti.
2.7
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL REMAJA
Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan remaja dapat
menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan
dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan
dengan kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja banyak
dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara
abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini
dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang kemampuan
yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut. Jangan
membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang kemungkinan
sulit untuk dicapai.
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja.
Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap.
Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap
pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang
melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini
terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait
mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan
bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari
proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
2.8 PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF INTELEKTUAL
Selain perubahan fisik, juga terdapat perubahan dalam
perkembangan kognitif yang dialami oleh remaja. Perubahan ini tidak dapat
dilihat dengan jelas, berbeda bagi setiap individu, namun penting bagi individu
karena capaian tingkat perkembangan kognitifnya akan mempengaruhi bagaimana ia
melihat dirinya, merencanakan masa depannya, dan menganalisis permasalahan yang
dihadapi. Terdapat banyak teori mengenai perkembangan kognitif remaja, termasuk
teori perkembangan kognitif sebagaimana yang dikemukakan oleh Piaget, namun
secara umum remaja cenderung menggunakan ide-ide abstrak dan berpikir secara
abstrak, multidimensional, relatif dan reflektif. Sampai di manakah tepatnya
tingkat perkembangan kognitif seorang individu pada masa remaja sulit
diramalkan, dan sangat berbeda menurut orang per orang. Perkembangan kognitif
seseorang tidak hanya ditentukan dari pertumbuhan dan kemasakan sistem saraf
pusat maupun perifir saja, namun juga bagaimana ia memproses informasi,
meningkatkan daya ingat dan kapasitas memorinya, dan kedekatannya dengan suatu
objek pengetahuan. Walaupun demikian, tingkat
kematangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan dan
usaha untuk memperbaiki cara belajar dan mengorganisasi memori. Hal ini juga
tidak terlepas dari potensi-potensi yang dimilikinya, termasuk bakat pada
pengetahuan tertentu. Suatu hal yang harus diperhatikan pada perkembangan
kognitif remaja adalah bukan pada kecepatan berpikir dan banyaknya informasi
yang dikuasai yang penting, namun lebih pada bagaimana remaja menggunakan
informasi yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.[4]
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ø
Pertumbuhan Fisik Remaja
Perubahan-perubahan
fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak
terhadap perubahan-perubahan psikologis (Sarwono, 1994). Pada mulanya,
tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas.
Dalam konteks ini, kematangan organ-organ seks dan kemampuan reproduktif
bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami
pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan
pertumbuhan), diman aterjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh
bagian dan dimensi badan (Zigler & Stevenson, 1993). Pertumbuhan cepat bagi
anak perempuan terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki.
Ø Perkembangan
Intelektual Remaja
Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan
remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan
kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan
angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja
banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir
secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk
mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri
tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan
yang kemungkinan sulit untuk dicapai.
3.2 ANALISIS
Perkembangan masa remaja
memerlukan perubahan-perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak-anak,
banyak Remaja mencapai Usia kematangan Resmi dengan beberapa tugas
perekembangan yang belum selesai dikuasai sehingga mereka membawa banyak tugas
yang belum terselesaikan kemasa dewasa.
Perubahan sosial yang penting dalam
masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilakuk
sosial yang lebih matang, pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam
pemilihan teman dan pemimpin, dalam hubungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Mar’at, HJ. Samsunuwiyati. 2005. Psikologi Perkembangan. PT
Remaja Rosdakarya. Bandung
B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan). Erlangga. Jakarta
file:///G:/perkembangan%20peserta%20didik/remaja.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar