Sabtu, 04 Mei 2013

PERKEMBANGAN MINAT-MINAT SOSIAL YANG UMUM DAN INTELEK REMAJA



PERKEMBANGAN MINAT-MINAT SOSIAL YANG UMUM DAN INTELEK REMAJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada masa remaja, yang berlangsung dari saat individu menjadi matang secara seksual sampai usia delapan belas tahun usia kematangan yang resmi dibagi dalam awal masa remaja, yang, berlangsung sampai usia 17 tahun dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang resmi. Ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistik dan ambang dewasa.
Meskipun pertumbuhan fisik masih belum selesai pada saat masa puber berakhir, tingkat kecakapannya berkurang dalam masa remaja dan perubahan-perubahan yang terjadi sekarang adalah perubahan-perubahan internal tidak banyak lagi perubahan-perubahan eksternal. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh seks dan usia kematangan sehingga banyak menimbulkan keperihatinan bagi anak laki-laki dan anak perempuan.
1.2  Rumusan Masalah
  1. Apa yang di maksud pengertian remaja?
  2. Bagaimana perkembangan masa remaja?
  3. Apa saja minat-minat sosial yang umum pada masa remaja? 
  4. Bagaimana perkembangan intelek remaja? 
1.3  Tujuan Masalah
  1. Untuk mengetahui pengertian remaja
  2. Untuk mengetahui perkembangan masa remaja
  3. untuk mengetahui minat-minat sosial pada masa remaja
  4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan intelek remaja






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon, bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Borring E.G, mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk, menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang mandiri. Neidahart, menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak kemasa dewasa, dan pada masa ini remaja dituntut untuk mandiri. Pendapat ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Ottorank, bahwa masa remaja merupakan masa perubahan yang drastis dari keadaan tergantung menjadi keadaan mandiri, bahkan Daradjat, mengatakan masa remaja adalah masa dimana munculnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang. Erikson, menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir. Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.[1]

2.2 PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relative baru dalam kajian psikologi. Di Negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan “adolescere” (kata bendanya adolescentia = remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa.
Terlepas dari kesulitan untuk merumuskan devinisi dan menentukan batas-batas akhir masa remaja, namun dewasa ini istilah “adolesen”, atau remaja telah digunakan secara luas untuk menggunakan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial, batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga yaitu : 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir. Akan tetapi, Monks, knoers dan Hadinoto, (2001) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu: 1) masa pra remaja atau pra-pubertas (10-12 tahun), 2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun), 3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun), dan 4) masa remaja akhir (18-21). Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa adolesen.   
Ø  Pertumbuhan Fisik
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis (Sarwono, 1994). Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas. Dalam konteks ini, kematangan organ-organ seks dan kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan pertumbuhan), diman aterjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi badan. Pertumbuhan cepat bagi anak perempuan terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa dimensi perubahan fisik yang terjadi selama masa remaja tersebut, diantaranya adalah : 
1.      Perubahan dalam Tinggi dan Berat
Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci. Tetapi pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja laki-laki adalah 69 inci, sedangkan tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inci. Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11 atau 12 untuk anak perempuan dan 2 tahun kemudian untuk anak laki-laki. Dalam tahun itu tinggi kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak laki-laki bertambah lebih dari 4 inci.  
2.      Perubahan dalam Proporsi Tubuh
Dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa remaja juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang menyebabkan remaja merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya. 
3.      Perubahan Pubertas
Pubertas (puberty) ialah suatu priode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja. Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja, yang ditandai dengan perubahan pada cirri-ciri seks primer (primary sex characteristics) dan cirri-ciri seks sekunder (secondary sex characteristics). Meskipun perkembangan ini biasanya mengikuti suatu urutan tertentu, namun urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap anak, dan terdapat perbedaan individual dalam umur dari perubahan-perubahan tersebut.
a)      Perubahan Ciri-ciri Seks Primer
Pada ciri-ciri seks primer menunjukkan pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi.
b)     Perubahan Ciri-ciri Seks Sekunder
ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, namun merupakan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Tanda-tanda jasmaniah ini muncul sebagai konsekuensi dari berfungsinya hormon-hormon. Seperti pada anak laki-laki bertumbuhnya kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, dan lain sebaginya. [2]
Ø  Perubahan Fisik Selama Masa Remaja Menurut B. Hurlock
1.      Perubahan Eksternal
1.      Tinggi, Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia 17 dan 18, dan Rata-rata anak laki-laki setahun sesudahnya.
2.      Berat, Perubahan Berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi.
3.      Proporsi  Tubuh, Berbagai anggota Tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik, misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
4.      Organ Seks, Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahu kemudian.
5.      cirri-ciri seks skunder, yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa  remaja.
2.      Perubahan Internal
1.      Sistem Pencernaan, Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah pnjang dan bertambah besar, otot-oto diperut dan dinding-dinding usus menjdi lebih tebal dan  lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertmbah panjang.
2.      Sistem peredaran Darah, Jantung tumbuh pesat selama masa remaja pada usia 17 atau 18.
3.      Sistem pernapasan, kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun, anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
4.      Siste Endokrin, Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada awal masa puber.
5.      Jaringan Tubuh, perkembanngan kerangka berhenti rata-rata usia 18.
2.3 KEADAAN EMOSI SELAMA MASA REMAJA
            Masa Remaja dianggap sebagai periode ” badai dan tekanan” suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meskipun Emosi Remaja sering kali ssangat kuat tidak terkendali dan tampaknya irasional tetapi pada umumnya dari tahun ketahun terjadi perbaikan perilaku emosional, menurut Gesell dan kawan-kawan remaja 14 tahun seri ng kali mudah marah, mudah di rangsang dan emosinya cenderung meledak, tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Sebaliknya remaja 16 tahun mengatakan bahwa mereka “tidak punya keprihatinan” jadi adanya baadai dan tekanan dalam periode ini berkurang menjelang berakhirnya awal remaja.

2.4 PERUBAHAN SOSIAL
            Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian social. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dengan hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan  dengan  orang dewasa di luar lingkungan keluarga da n sekolah.
            Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat bnyak penyesuaian baru. Yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku social pengelompokan social yang baru, nlai-nilai baru dalam selejsi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan social dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin.
Pengelompokan Sosial Remaja
  1. Teman Dekat, Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesame seks yang mempunyai minay dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang juga bertengkar.
  2. Kelompok Kecil, Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.
  3. Kelompok Besar,Kelompok besar, yang terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan peserta dan berkancan. Karena kelompok ini besar, maka penyusuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehinga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara mereka.
  4. Kelompok Yang Terorganisasi, Kelompok pemuda yang dibinah oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan social para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas atau tuju belas tahun.
  5. Kelompok Geng, Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng. Anggota geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku antisocial.
2.5 MINAT-MINAT SOSIAL YANG UMUM PADA REMAJA
·         Minat Pribadi
            Minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat dikalangan orang muda. Adapun sebabnya adalah bahwa mereka sadar bahwa dukungan social sangat besar di pengruhi oleh penampilan diri dan mengetahui bahwa kelompok social menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan social dan banyaknya uang yanga di belanjakan. Ini adalah “symbol status” yang mengangkat wibawa remaja diantara teman-teman sebaya dan memperoleh dukungan social yang lebih besar.
1.      Minat pada penampilan diri, Minat ini tidak hanya mencakup pakaian tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapian, daya tarik dan bentuk tubuh yang sesuai dengan seksnya, Cross dan Cross menerangkan mengapa penampilan begitu penting sehingga menimbulkan minat pribadi yang kuat. Menurut mereka, “kecantikan dan daya tarik fisik sangat penting bagi umat manusia. Dukungan social, popularitas, pemilihan teman hidup dan karir dipengarui oleh daya tarik seseorang”.
2.      Minat pada pakaian, karena penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sangat dipengarui oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar Remaj berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan menghendaki kelompok dalam hal berpakaian. Seperti ditunjukkan oleh Ryan, “Salah satu persyaratan utama dealam hal berpakaian bagi Orang muda adalah bahwa pakaian yang dikenakan harus disetujuoi oleh kelompok”.
3.      Minat pada prestasi, prestesi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olah raga, tugas-tugas sekolah maupun berbagai kegiatan social, menjadi mint yng kuat sepanjang masa Remaja.
4.      Minat pada kemandirian, Kegiatan ini yang kuart untuk mandiri berkembang pada masa awal remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir.
5.      Minat Pada Uang, Semua Remaja lambat atau cepat akan menemukan bahwa Uang adalah kunci kebebasan.
6.      Minat Pendidikan, pada Umumnya Remaja muda suka mengeluh tentang sekolah dan tentang larangan-larangan, pekerjaan Rumah, kursus-kursus wajib, makanan dikantin, dan cara pengelolaan sekolah. Dan Faktot-faktor yang mempengarui sikap remaja terhadap pendidikan diantaranya adalah:
·         Sikap teman Sebaya
·         Sikap Orang tua.
·         Nilai-nlai.
·         Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran.
·         Sikap terhadap Guru-guru.
·         Keberhasilan dalm berbagi ekstrakurikuler.
·         Derajat dukungan social diantara teman-teman sekelas.[3]

2.6 PENGERTIAN INTELEK
            Istilah intelek berarti kekuatan mental yang menyebabkan manusia dapat berfikir aktivitas yang berkenaan dengan proses berfikir, atau kecakapan tinggi untuk berfikir. Menurut kamus Webster New World Distionary of The American languge, istilah intelek, berarti :
1.      kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan perbedaan-perbedaan dan sebagainya.
2.      kecakapan mental yang besar, sangat intellejensi
3.      pikiran atau intelijensi/intellegenti.

2.7 PERKEMBANGAN INTELEKTUAL REMAJA
Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang kemungkinan sulit untuk dicapai.
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.

2.8 PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF INTELEKTUAL

Selain perubahan fisik, juga terdapat perubahan dalam perkembangan kognitif yang dialami oleh remaja. Perubahan ini tidak dapat dilihat dengan jelas, berbeda bagi setiap individu, namun penting bagi individu karena capaian tingkat perkembangan kognitifnya akan mempengaruhi bagaimana ia melihat dirinya, merencanakan masa depannya, dan menganalisis permasalahan yang dihadapi. Terdapat banyak teori mengenai perkembangan kognitif remaja, termasuk teori perkembangan kognitif sebagaimana yang dikemukakan oleh Piaget, namun secara umum remaja cenderung menggunakan ide-ide abstrak dan berpikir secara abstrak, multidimensional, relatif dan reflektif. Sampai di manakah tepatnya tingkat perkembangan kognitif seorang individu pada masa remaja sulit diramalkan, dan sangat berbeda menurut orang per orang. Perkembangan kognitif seseorang tidak hanya ditentukan dari pertumbuhan dan kemasakan sistem saraf pusat maupun perifir saja, namun juga bagaimana ia memproses informasi, meningkatkan daya ingat dan kapasitas memorinya, dan kedekatannya dengan suatu objek pengetahuan. Walaupun demikian, tingkat kematangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan dan usaha untuk memperbaiki cara belajar dan mengorganisasi memori. Hal ini juga tidak terlepas dari potensi-potensi yang dimilikinya, termasuk bakat pada pengetahuan tertentu. Suatu hal yang harus diperhatikan pada perkembangan kognitif remaja adalah bukan pada kecepatan berpikir dan banyaknya informasi yang dikuasai yang penting, namun lebih pada bagaimana remaja menggunakan informasi yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.[4]


BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ø     Pertumbuhan Fisik Remaja
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis (Sarwono, 1994). Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas. Dalam konteks ini, kematangan organ-organ seks dan kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan pertumbuhan), diman aterjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi badan (Zigler & Stevenson, 1993). Pertumbuhan cepat bagi anak perempuan terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki.
Ø   Perkembangan Intelektual Remaja
Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang kemungkinan sulit untuk dicapai.
3.2 ANALISIS
            Perkembangan masa remaja memerlukan perubahan-perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak-anak, banyak Remaja mencapai Usia kematangan Resmi dengan beberapa tugas perekembangan yang belum selesai dikuasai sehingga mereka membawa banyak tugas yang belum terselesaikan kemasa dewasa.
            Perubahan sosial yang penting dalam masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilakuk sosial yang lebih matang, pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman dan pemimpin, dalam hubungan sosial.

     



























DAFTAR PUSTAKA
Mar’at, HJ. Samsunuwiyati. 2005. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung 
B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Erlangga. Jakarta
file:///G:/perkembangan%20peserta%20didik/remaja.htm




[2] Mar’at, HJ. Samsunuwiyati. 2005. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya. HAL 190-192

[3] B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Erlangga. Hal 205-240.

[4] file:///G:/perkembangan%20peserta%20didik/pertumbuhan%20fisik.htm                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar